Senin 01 Apr 2024 23:59 WIB

April Ini, Kawasan Wisata Bromo akan Dua Kali Ditutup Total

Penutupan kawasan wisata Bromo berdasarkan hasil rapat koordinasi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Wisatawan mengunjungi bibir kawah Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
(ILUSTRASI) Wisatawan mengunjungi bibir kawah Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, rencananya dua kali ditutup total untuk kegiatan wisata pada April 2024 ini. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyampaikan penutupan untuk kegiatan wisata itu dalam rangka pembersihan kawasan.

Penutupan wisata kawasan Gunung Bromo tersebut dituangkan dalam surat Nomor : PG.3/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/03/2024. Penutupan untuk pembersihan kawasan itu merupakan kesepakatan dalam rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan terkait. 

Baca Juga

“Penutupan berdasarkan kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi yang dilakukan pada 28 Maret 2024,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Malang, Jawa Timur, Senin (1/4/2024).

Septi menjelaskan, penutupan periode pertama dilakukan pada 4 April, mulai pukul 00.01 WIB, hingga 5 April 2024, pukul 23.59 WIB. Kemudian, periode kedua dilakukan pada 25 April, mulai pukul 00.01 WIB, hingga 26 April 2024, pukul 23.59 WIB.

Menurut Septi, penutupan akses wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Probolinggo dilakukan dari pintu masuk Cemorolawang. Sementara dari arah Kabupaten Pasuruan akses ditutup dari wilayah Dingklik.

“Untuk pintu masuk dari arah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang ditutup di wilayah Jemplang,” katanya.

Septi mengatakan, kegiatan pembersihan kawasan tersebut akan dilakukan personel Balai Besar TNBTS, juga melibatkan berbagai pihak lain. “Selain personel kami, juga menggandeng mitra, seperti masyarakat sekitar, paguyuban jip, PKL, dan lain-lain,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement