Jumat 12 Apr 2024 11:39 WIB

Kronologi Bapak-Anak Terseret Ombak di Pantai Paseban Jember, Satu Orang Meninggal

Dikabarkan anak korban sakit gatal, sehingga diajak mandi di Pantai Paseban.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.
Foto: Foto : MgRol112
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER — Tiga wisatawan asal Kabupaten Gresik, yang merupakan bapak dan dua anaknya, terseret ombak di Pantai Paseban, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kecelakaan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Penta Satria mengatakan, korban meninggal dunia bernama Agung Setiawan (44 tahun), warga Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Baca Juga

Penta menjelaskan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban bersama istri, anak, dan keponakannya bersilaturahim ke rumah saudara di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dalam perjalanan pulang menuju Gresik, korban bersama keluarganya mampir di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Kamis (11/4/2024) petang.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengajak keluarganya ke Pantai Paseban karena ada salah satu putranya sakit gatal-gatal di kaki dan tangan, sehingga ingin mengobati anak tersebut dengan mandi di Pantai Paseban,” ujar Penta. Jumat (12/4/2024).

Di Pantai Paseban, menurut Penta, korban bersama dua anaknya mandi. Kemudian tiba-tiba ombak menerjang. Korban bersama dua anaknya dilaporkan terseret ombak. 

“Tim SAR Paseban melakukan penyelamatan dan ketiga korban yang terseret dibawa ke puskesmas terdekat. Namun, satu korban, yakni Agung, dinyatakan meninggal dunia,” ujar Penta.

Jenazah korban meninggal dimandikan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kencong dan langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Gresik.

Penta mengimbau agar wisatawan lebih berhati-hati saat beraktivitas di pantai selatan Kabupaten Jember. Wisatawan diimbau tidak berenang ataupun mandi terlalu jauh dari pesisir karena kondisi gelombang laut masih terbilang besar.

“Kami sudah meminta pihak pengelola atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang berada di pantai pesisir selatan untuk mengimbau pengunjung berhati-hati, menjaga anak-anak, dan tidak berenang terlalu ke tengah pantai,” kata Penta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement