REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN — Para calon jamaah haji (calhaj) di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), tidak hanya diminta melakukan vaksinasi meningitis, tapi juga polio. Vaksinasi tersebut merupakan rangkaian persiapan untuk menunaikan ibadah haji pada 2024 ini.
Menurut Kepala Subkoordinator Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Tri Wahyuning Novitasari, tahun ini ada ketentuan vaksinasi polio sebagai tambahan.
“Sesuai kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi, untuk daerah yang KLB (kejadian luar biasa) polio, wajib diberikan tambahan vaksinasi polio. Sementara sebelumnya ada dua kabupaten di Jatim dan satu kabupaten di Jateng masuk dalam KLB polio,” kata Tri di sela-sela pelaksanaan vaksin untuk calhaj di Puskesmas Banjarejo, Kota Madiun, Rabu (17/4/2024).
Tri mengatakan, vaksinasi meningitis dan polio dilakukan di enam puskesmas. Selain di Banjarejo, juga di Puskesmas Demangan, Manguharjo, Ngegong, Sukosari, dan Tawangrejo. Vaksinasi untuk calhaj dijadwalkan mulai 17 April hingga 19 April 2024.
Sebelum menjalani vaksinasi, menurut Tri, seluruh calhaj melakukan pengecekan tekanan darah. Setelah dipastikan kondisinya sehat, baru vaksin dapat diberikan.
“Para calhaj yang akan berangkat wajib menjalani vaksinasi 14 hari sebelum terbang ke tanah suci. Bagi mereka yang mundur dari jadwal, akan diikutkan penerbangan selanjutnya,” kata Tri.
Berdasarkan data, pada 2024 ini ada 216 calhaj Kota Madiun yang mendapatkan kesempatan untuk diberangkatkan ke tanah suci. Ditambah pendamping bimbingan ibadah haji satu orang, petugas haji daerah (PHD) dua orang, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) tuga orang, dan tenaga kesehatan haji (TKH) tiga orang. “Total yang berangkat tahun ini mencapai 225 orang dari Kota Madiun,” ujar Tri.