Selasa 23 Jul 2024 08:41 WIB

SDN Dawung Tengah di Solo Hanya Terima Dua Murid pada PPDB 2024

Turhadi menyatakan sedikitnya siswa karena angkatan usia anak sekolah tidak banyak.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Siswa SD (ilustrasi)
Foto: Republika
Siswa SD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dawung Tengah, Serengan, Kota Solo hanya mendapatkan dua siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Dua siswa itu diterima dari jalur afirmasi dan jalur zonasi. 

“Tahun ini dapat dua anak," kata Kepala Sekolah SD Dawung Tengah, Turhadi ketika ditemui, Senin (22/7/2024). 

 

Meskipun sekolah tersebut berada di tengah perkampungan, Turhadi menyatakan sedikitnya siswa karena angkatan usia anak sekolah tidak banyak. Ia mengatakan hal tersebut tampak dari TK yang berada di belakang sekolah tersebut terpaksa tutup karena kekurangan siswa. 

 

 “Yang paling kelihatan itu faktor jumlah usia angkatan sekolah. Di sekitar sini itu kami tanya beberapa tokoh masyarakat yang ada di sini termasuk ke RT, RW dan TK-TK di sekitar itu memang angkatan usia anak sekolah yang tidak banyak,” katanya. 

 

“Terus ini juga dulunya ada TK tapi sudah satu tahun yang lalu itu tutup. Biasanya yang menyuplai dari sekolah sini itu dari TK yang ada di belakang. Karena sudah tutup dan juga kekurangan murid juga. Anaknya itu semakin sedikit itu loh,” katanya menambahkan. 

 

Meskipun hanya mendapat dua siswa pihaknya mengaku tak terkendala di bidang pendidikan siswa. Pasalnya guru bisa lebih fokus mengajar pada anak. 

 

“Kalau dari pembelajaran Insya Allah tidak (kesulitan) karena bagi kami berapa anak akan tetap kita ajar dan Kita samakan dengan berapapun anaknya. Justru malah anak yang sedikit itu perhatiannya lebih besar, lebih fokus gurunya dan anak-anaknya itu lebih mendapatkan perhatian yang lebih dari gurunya,” katanya. 

 

Kendati demikian pihaknya mengaku masih membuka penerimaan siswa jalur offline hingga bulan Agustus nanti. “Jadi misalkan kalau ada dari luar kota kalau mau masuk ya tetap kita terima. Kalau offline-nya kita masih terima sampai sebelum cut off dapodik, bulan Agustus,” katanya mengakhiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement