Senin 23 Sep 2024 12:38 WIB

Merajut Kebersamaan dan Melestarikan Budaya di Pasar Lawas Mataram

Pasar Lawas menjadi momentum untuk menghidupkan kembali kebudayaan di Desa Jagalan.

Rep: Wuni Khoiriyah Azka/Fiona Arinda Dewi/ Red: Fernan Rahadi
Pasar Lawas Mataram kembali digelar untuk kelima kalinya di halaman Masjid Besar Mataram, Kotagede, Yogyakarta, Jumat (20/9/2024).
Foto: Wuni Khoiriyah Azka
Pasar Lawas Mataram kembali digelar untuk kelima kalinya di halaman Masjid Besar Mataram, Kotagede, Yogyakarta, Jumat (20/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasar Lawas Mataram kembali digelar untuk kelima kalinya di halaman Masjid Besar Mataram, Kotagede, Kota Yogyakarta, Jumat (20/09/2024). Acara tahunan ini berhasil menampilkan beragam potensi budaya dan ekonomi yang dimiliki Desa Jagalan dengan tema 'Tepung Serawung Gunung' yang mengajak masyarakat untuk saling mengenal dan berteman melalui budaya.

Berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tarian khas Mataram, wayang kulit, hingga shalawatan, menjadi daya tarik utama acara ini. Tak hanya itu, Pasar Lawas Mataram juga menghadirkan beragam produk UMKM lokal, termasuk kuliner-kuliner yang dulu sempat populer di masa lampau.

Dengan konsep yang menggabungkan budaya dan ekonomi, acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Jagalan, baik dalam melestarikan budaya maupun meningkatkan perekonomian lokal.

Ketua panitia, Erfauzan Nur Hakim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pasar Lawas ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi momentum untuk menghidupkan kembali kebudayaan yang ada di Desa Jagalan.

"Acara ini merupakan upaya nyata untuk mengenal, memberdayakan, dan menjaga kebudayaan kita, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," jelas Erfauzan.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai orang, termasuk Lurah Kelurahan Jagalan, serta perwakilan RT/RW dan warga Desa Jagalan. Kehadiran Wakil Bupati Bantul dalam acara ini menjadi bentuk dukungan penuh pemerintah daerah terhadap kegiatan yang memberdayakan budaya dan ekonomi lokal ini.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, acara ini semakin meriah dan mampu menarik perhatian masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar daerah.

Selain pertunjukan budaya, acara ini juga menjadi ajang kebangkitan kuliner lokal yang pernah berjaya di masa lampau. Para pedagang UMKM memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan produk-produk khas daerah yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.

Erfauzan berharap Pasar Lawas Mataram dapat terus berkembang dan menjadi acara tahunan yang dinantikan banyak orang.

“Kami ingin Pasar Lawas Mataram menjadi ajang yang dapat melahirkan kembali semangat kebudayaan lokal serta memberikan manfaat nyata bagi ekonomi masyarakat," katanya.

Dengan kombinasi antara budaya, ekonomi, dan kebersamaan, Pasar Rakyat Mataram terus mendapat perhatian banyak pihak dan diharapkan dapat menjadi salah satu event budaya terbesar di wilayah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement