Jumat 04 Oct 2024 14:15 WIB

Fraksi PKS DPR Sebut FIFA Berlakukan Standar Ganda terkait Federasi Sepakbola Israel

FIFA pernah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Anggota Fraksi PKS DPR RI, Dr Sukamta
Foto: istimewa
Anggota Fraksi PKS DPR RI, Dr Sukamta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi PKS, Dr Sukamta, menyampaikan kritik tajam terhadap FIFA atas keputusan organisasi sepak bola dunia tersebut yang dinilai tidak konsisten dalam menerapkan sanksi. Menurut Sukamta, FIFA tampak menerapkan standar ganda dengan tidak pernah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Israel, meskipun negara tersebut terus melakukan tindakan kekerasan dan genosida terhadap rakyat Palestina. Tidak berhenti di Palestina, kini Israel juga menyerang Lebanon hingga menewaskan lebih dari 1.057 korban jiwa dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya.

"FIFA pernah bersikap tegas menskorsing Rusia dari Piala Dunia 2022 sebagai tanggapan atas serangan negara tersebut ke Ukraina. Namun, ketika Israel terus-menerus melanggar hak asasi manusia di Palestina, tidak ada sanksi apa pun yang dijatuhkan oleh FIFA terhadap Federasi Sepakbola Israel," ujar Sukamta dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (4/10/2024).

Sukamta juga mengingatkan bahwa FIFA bahkan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah muncul gelombang penolakan dari masyarakat Indonesia terhadap kehadiran tim nasional Israel sebagai peserta.

"Keputusan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi bukti bahwa FIFA mampu mengambil keputusan drastis, tetapi mengapa ketika menyangkut Israel, FIFA justru memilih diam? PSSI sebagai bagian dari FIFA juga harus berperan mendorong agar keadilan juga ditegakkan oleh FIFA untuk Pelestina," katanya.

Fraksi PKS, sebut dia, sangat kecewa terhadap FIFA yang diharapkan dapat bersikap adil dan konsisten dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai wakil rakyat, Sukamta juga menegaskan bahwa PKS akan terus memperjuangkan keadilan bagi Palestina dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk lebih tegas dalam menghadapi Israel negara yang melakukan pelanggaran HAM berulangkali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement