REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 di Kota Yogyakarta, Ahad (6/10/2024). Acara ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital di Indonesia dengan menargetkan para pengembang aplikasi dan web sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang mengalami pertumbuhan signifikan sejak pandemi.
Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah karena posisinya sebagai salah satu kota dengan potensi besar di bidang teknologi dan pendidikan. Kehadiran universitas-universitas ternama dan komunitas kreatif yang berkembang menjadikan kota ini sebagai pusat inovasi yang siap berperan dalam pengembangan ekosistem digital Indonesia. Sebanyak 1.000 developer terpilih berkesempatan hadir secara langsung dari total 4.000 pendaftar.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Tri Saktiyana mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Yogyakarta memang memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang mengunjunginya. "Yogyakarta ini memang unik, katanya terbuat dari rasa rindu dan kangen. Tak heran jika mas menteri (Sandiaga Uno-Red) hampir setiap minggu menyempatkan diri untuk datang ke Yogyakarta," Kata Tri, Ahad.
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam pidatonya, Sandiaga menekankan pentingnya memperkuat ekosistem digital Indonesia sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. "Melalui acara ini saya berharap para developer bisa meningkatkan kualitas karya mereka dan berkontribusi pada kemajuan teknologi di tanah air," ujar Sandiaga dengan penuh semangat.
Sandiaga juga menekankan pentingnya kontribusi para pengembang dalam menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat. "Kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Para pengembang tidak hanya berperan dalam menciptakan aplikasi atau platform, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata," katanya.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam Menegaskan Acara BDD 2024 memberikan peluang besar bagi para peserta untuk membangun jaringan dengan pelaku industri teknologi, startup, dan investor yang tertarik pada pengembangan teknologi digital.
"BDD 2024 bukan hanya sekadar acara, tetapi juga sebuah platform strategis bagi para pengembang untuk menampilkan ide-ide kreatif mereka," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama yang lebih luas. "Kami berharap, melalui acara ini, para inovator dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membawa teknologi ke level yang lebih tinggi," katanya.
Acara BDD 2024 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dengan Dicoding, yang berperan sebagai Google Developers Authorized Training Partner dan Google Cloud Partner di Indonesia. Dengan mengusung tema 'Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia', BDD 2024 bertujuan untuk menginspirasi, mengedukasi, dan memfasilitasi para developer. Acara ini secara khusus menyasar developer di bidang aplikasi, web, dan Android, untuk meningkatkan keterampilan serta kualitas karya mereka sesuai dengan standar industri global.
Saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di dunia, dengan perkiraan nilai ekonomi digital mencapai ratusan miliar dolar dalam beberapa tahun mendatang. Namun, dalam perjalanan menuju pertumbuhan ini, Indonesia masih dihadapkan pada salah satu tantangan utama, yaitu kesenjangan keterampilan digital. Perbedaan antara permintaan tenaga kerja di sektor digital dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang tepat menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
Pada BDD kali ini juga akan dilaksanakan prosesi penandatanganan akad perjanjian antara Bank Hijra dan sebuah production house 13 Nadi Music and Entertainment dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Diharapkan inisiasi yang dilakukan oleh Bank Hijra dapat pula diikuti oleh Bank lain agar pelaku usaha kreatif dapat memanfaatkan kekayaan intelektual mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan, memperluas akses modal yang sebelumnya sulit dijangkau.
Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2022 (PP 24/2022) tentang Ekonomi Kreatif. Salah satu aspek penting yang diatur dalam PP tersebut adalah pengakuan kekayaan intelektual (Intellectual Property atau IP) sebagai aset yang dapat dijadikan jaminan pembiayaan bagi pelaku usaha kreatif.
BDD merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Dicoding selaku Google Developers Authorized Training Partner dan Google Cloud Partner di Indonesia. Dengan mengusung tema Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia, BDD bertujuan untuk memberikan inspirasi, edukasi, dan fasilitasi kepada para developer, khususnya developer di bidang aplikasi, web, dan android agar dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas karya mereka sesuai dengan standar industri global. Selain itu, melalui BDD Yogyakarta ini, peserta akan diberikan wawasan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif. Sehingga mereka diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan di industri teknologi yang berkembang pesat di tingkat nasional dan global.