Selasa 15 Oct 2024 14:16 WIB

Peparnas 2024 di Solo, BNPT ajak Masyarakat Jaga Keamanan

BNPT telah melakukan beberapa assessment terhadap beberapa objek.

Suasana pesta kembang api pada penutupan Peparnas XVII Solo 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (13/10/2024). Peparnas XVII Solo 2024 resmi ditutup dan Jawa Tengah menjadi juara umum dengan perolehan total 406 medali (161 emas, 121 perak, dan 124 perunggu) disusul Jawa Barat dengan total 354 medali (120 emas, 116 perak, dan 118 perunggu).
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Suasana pesta kembang api pada penutupan Peparnas XVII Solo 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (13/10/2024). Peparnas XVII Solo 2024 resmi ditutup dan Jawa Tengah menjadi juara umum dengan perolehan total 406 medali (161 emas, 121 perak, dan 124 perunggu) disusul Jawa Barat dengan total 354 medali (120 emas, 116 perak, dan 118 perunggu).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --Sebagai upaya untuk menciptakan suasana aman pada pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengajak seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan perdamaian terhadap potensi ancaman terorisme.

Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Roedy Widodo disela sela memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan bidang Pencegahan Ancaman Terorisme dengan pihak terkait  dan peninjauan Pos Komando Taktis (Poskotis) BNPT di Solo, beberapa waktu lalu.

“Dalam pelaksanaan Peparnas ke-XVII di Solo ini kita juga menggelar operasi imbangan ataupun kegiatan imbangan lain seperti dalam hal pemberdayaan masyarakat. Dimana kita siapkan mulai dari FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme)-nya, Duta Damainya, Desa Siap Siaganya dan seluruh stakeholder ataupun komponen yang lain. Dengan ini kita meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama untuk menjaga dan mengamankan ancaman-ancaman ataupun potensi radikalisme dan terorisme,” ujar Mayjen Roedy Widodo.

Lebih lanjut Deputi I menjelaskan dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat tersebut pihaknya juga memberikan opini media dan publik, agar masyarakat Indonesia ini juga semakin dewasa untuk ikut menyukseskan pelaksanaan kegiatan Peparnas tersebut  dan sudah bisa mengambil sikap dengan sebaiknya baiknya dalam menerima berbagai informasi.

“Di mana masyarakat kita kuatkan dengan kesadaran yang tinggi sehingga terbentuk suatu daya tahan, mulai dari ketahanan individu atau individual resilience, kemudian family resilience, lalu community resilience dan juga sampai dengan national resilience,” ujar alumni Akmil tahun 1990 ini menjelaskan.

Yang nantinya menurutnya agar dapat tercipta suatu daya tahan di seluruh wilayah Indonesia ini. Karena dengan ketahanan nasional yang tangguh dan kuat maka seluruh komponen masyarakat akan bisa mencegah dan mendeteksi secara dini segala potensi ancaman yang ada.

“Kita lakukan sedini mungkin, seoptimal mungkin dan semaksimal mungkin agar pelaksanaannya dapat dilakukan penangkalan dan penjagaan secara mandiri oleh masyarakat juga, sehingga terbangun suatu national resilience,” ujar mantan Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT ini.  

Terkait dengan pengamanan pelaksanaan Perparnas dari ancaman terorisme ini sendiri dirinya mengatakan bahwa BNPT telah berkolaborasi dengan kemitraan Kepolisian dari kewilayahan untuk persiapan penyelenggaraan pengawalan pengamanan Peparnas tersebut yang akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Ahad (6/10/2024) malam di mana BNPT sendiri juga telah melakukan beberapa assessment terhadap beberapa objek.

“Kita persiapkan dengan sebaik-baiknya dan segala sesuatunya, termasuk gelar operasinya. Kita sudah melakukan assessment, yang mana kita laksanakan assessment kepada objek vital strategis, transportasi, dan juga assessment sistem keamanan lingkungan umum ataupun venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan Peparnas besok,” kata mantan Dandim 0603/Lebak ini menjelaskan.

Selain itu menurutnya, dari pemantauan dan pelaksanaan investigasi di lapangan serta surveillance yang sudah dilakukan, sampai saat ini juga belum ditemukan adanya potensi-potensi ancaman ataupun gangguan terorisme yang akan terjadi.

“Namun demikian kita tetap selalu waspada dan kita tetap gelar sesuai dengan SOP pelaksanaan pengamanan tersebut,” kata Mayjen TNI Roedy Widodo mengakhiri.

Dalam rapat koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dari Satgas Wilayah Jawa tengah Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri dan berbagai pihak terkait tersebut Deputi I BNPT tampak didampingi Direktur Deradikalisasi Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Pas. Sujatmiko, Kasubdit Pemgamanan Objek Vital dan Transportasi Kolonel Cpl Sigit Karyadi, Kasubdit Pengamanan Lingkungan, Kolonel Laut (KH) Setyo Pranowo serta jajaran staf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement