Senin 21 Oct 2024 20:26 WIB

Jateng Kejar Target Realisasi Investasi Sebesar Rp 80,10 Triliun

Sektor industri yang mendominasi realisasi investasi di Jateng adalah padat karya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah (Jateng), Sakina Rosellasari.
Foto: dok. Istimewa
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah (Jateng), Sakina Rosellasari.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah (Jateng), Sakina Rosellasari, mengatakan, realisasi investasi di Jateng hingga triwulan ketiga tahun ini sudah mencapai Rp 65,89 triliun. Angka itu sudah mencapai 82,26 persen dari target investasi 2024 sebesar Rp 80,10 triliun.

Sakina menjelaskan, dari realisasi investasi sebesar Rp 65,89 triliun, realisasi pemodal asing plus pemodal dalam negeri menyumbang Rp 51,11 triliun. Sementara realisasi usaha menengah kecil (UMK) sebesar Rp 14,78 triliun.

Menurut Sakina, sektor industri yang mendominasi realisasi investasi di Jateng masih sama, yakni padat karya. "Dalam hal ini yaitu tekstil dan produk turunan tekstil, alas kaki untuk perkantoran," ujarnya, Senin (21/10/2024).

Sementara jumlah tenaga kerja yang terserap dengan realisasi investasi mencapai 318.195 orang. "Harapannya investasi akan terus meningkat. Membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan pastinya ini untuk mengurangi angka pengangguran dan mengurangi kemiskinan di Jateng," kata Sakina.

Sakina mengatakan, dia optimistis target investasi Jateng sebesar Rp 80,10 triliun bisa tercapai. Strategi yang bakal dilakukan antara lain dengan menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2024 di Kawasan Industri Terpadu Batang dan berpartisipasi dalam forum promosi investasi Indonesia atau Indonesia Investment Promotion Center (IIPC).

"Kami akan melakukan promosi investasi yang diundang IIPC dan kantor dagang ekonomi Indonesia di Taiwan. Karena memang mereka tertarik melakukan investasi di Jateng," ujar Sakina.

Dia menambahkan, dalam promosi investasi tersebut, Jateng juga bakal menawarkan investasi di sektor energi terbarukan seperti minihidro dan geotermal. "Ini beberapa negara sudah melakukan letter of intent seperti Jepang karena mereka sudah concern kepada industri yang zero karbon," ucapnya.

Sakina mengatakan, Pemprov Jateng juga siap memberi insentif berupa tax allowance dan tax holliday jika investor ingin berinvestasi di kawasan industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement