Kamis 24 Oct 2024 16:50 WIB

UMKM DIY Didorong Naik Kelas Melalui Peluncuran SiBakul Financetopia

Salah satu agenda penting dari acara ini ialah business matching antara UMKM dan LJK.

Rep: Muhammad Agustian Reviyolanda/Alfiro Putra Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Sebanyak 500 UMKM dari DIY berpartisipasi dalam acara launching SiBakul Financetopia yang digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Rabu (23/10/2024).
Foto: Muhammad Agustian Reviyolanda
Sebanyak 500 UMKM dari DIY berpartisipasi dalam acara launching SiBakul Financetopia yang digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Rabu (23/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menyambut Bulan Inklusi Keuangan (BIK), sebanyak 500 UMKM dari DIY berpartisipasi dalam acara launching SiBakul Financetopia yang digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Rabu (23/10/2024). Acara ini diikuti oleh 16 Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya mendorong UMKM di DIY untuk naik kelas dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Nurkyatsiwi menjelaskan, kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemda DIY dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan didukung pendanaan dari Danais. Selain peluncuran SiBakul Financetopia, juga akan ada sinergi dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM.

Salah satu agenda penting dari acara ini adalah business matching antara UMKM dan LJK. Nurkyatsiwi juga menyoroti tantangan dalam pengelolaan UMKM, terutama di kawasan Malioboro, yang pada tahun 2025 diharapkan seluruh PKL dapat pindah ke Teras Malioboro sesuai kebijakan Gubernur DIY.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Elvira Rosa Hadiningtyas, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa akses pembiayaan yang sesuai menjadi kunci utama bagi UMKM untuk dapat berkembang. Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar UMKM adalah kurangnya pemahaman terhadap jenis pembiayaan yang tepat dan cara mengaksesnya.

Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim, turut memberikan dukungannya terhadap SiBakul Financetopia yang terintegrasi dengan SIKP. Menurutnya, program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung UMKM sebagai tulang punggung ekonomi DIY, terutama dalam memperluas akses terhadap kredit usaha rakyat.

Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, menyoroti pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk Pemda DIY dan BI, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di DIY. Ia memaparkan hasil survei terbaru yang menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

Eko menambahkan bahwa tantangan literasi keuangan masih cukup besar, terutama dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat dan risiko dari produk keuangan yang mereka gunakan. Target inklusi keuangan DIY sendiri ditetapkan mencapai 90 persen pada akhir tahun 2024.

Dalam acara ini juga diluncurkan Maskot Teras Malioboro (Mas TeMo) sebagai bagian dari branding kawasan baru untuk PKL Malioboro. Selain itu, peserta acara juga disuguhi expo layanan jasa keuangan yang diikuti oleh 16 LJK untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada UMKM

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement