REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semen Indonesia (SIG) mendorong daya saing pelaku UMK melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyelenggarakan pelatihan strategi pemasaran digital kepada para UMK Gresik di Grand Ballroom Hotel Horison, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, belum lama ini.
Pelatihan diikuti 42 pelaku UMK dari bidang fesyen, kuliner, hingga kerajinan berdasarkan rekomendasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik. Peserta pelatihan berasal dari empat kecamatan di kabupaten Gresik, yaitu Kecamatan Kebomas, Gresik, Cerme, dan Manyar.
Pelatihan yang diberikan antara lain strategi digital marketing dengan optimalisasi e-commerce dan media sosial, pengelolaan informasi produk, praktik packaging produk yang efektif, pembukuan transaksi, hingga cara membangun relasi usaha untuk meningkatkan jaringan pemasaran produk.
Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN Fahrudin Mustamin menyambut positif penyelenggaraan pelatihan UMK tersebut. Semen Indonesia sebagai perusahaan BUMN dinilai telah baik menjalankan fungsi agen pembangunan dan membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.
“Tujuan pendirian BUMN ialah aktif memberikan bantuan untuk pengusaha ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. SIG sebagai value creator harus mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat agar lebih memiliki nilai tambah,” ujar Fahrudin, Jumat (25/10/2024).
Dia berpandangan saat ini UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti peningkatan kapasitas, mutu dan skill (access to capabilities) serta peningkatan pasar (access to market) sehingga para pelaku UMKM terbatas dalam mengembangkan usahanya. Pihaknya berkeyakinan dengan pelatihan seperti yang dilakukan Semen Indonesia akan mampu menjawab tantangan UMKM di Indonesia.
“Kami harap pelatihan ini mampu menjadi sarana belajar dan berkembang bersama. Tidak hanya dalam hal kapasitas tapi juga pendapatan karena harus optimis mampu go digital bahkan go global,” imbuh Fahrudin.
Pada kesempatan yang sama, Semen Indonesia juga memberikan bantuan satu alat memasak kue berupa oven kepada peserta dari Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas, Nunuk Sovi Yuniarti, pelaku UMK kuliner pastel kering dengan merek Paz-Q. Nunuk, mengakui keterbatasan alat menjadi penghambat dalam memenuhi permintaan konsumennya yang semakin banyak.
“Setiap pesanan memang bisa saya kerjakan sendiri hanya dengan bantuan dari anak-anak saya di rumah. Tapi sudah lama oven memang rusak, jadi untuk produksi dalam jumlah banyak tidak memungkinkan,” kata Nunuk.
Sebagai pelaku UMK yang memiliki konsumen tetap, Nunuk mengakui belum mengoptimalkan pemasaran digital karena masih ada kekhawatiran dalam mengelola pesanan dalam jumlah banyak.
“Saya baru pertama kali ikut pelatihan digital seperti ini dari SIG. Saya bisa belajar banyak dengan menambah wawasan dan pengalaman soal marketplace dan yang paling penting jaringan bertambah," ucapnya.
Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni menambahkan pihaknya berkomitmen mendukung kemajuan UMKM di Indonesia untuk memperkuat perekonomian daerah dan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Inisiatif ini merupakan langkah perusahaan untuk membantu UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
"Dengan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan UMKM dapat mandiri dan memberikan manfaat yang berkelanjutan pula untuk bangsa. Oleh karena itu, SIG akan terus mendampingi UMKM agar mampu berkembang dan bersaing," kata dia.