Senin 11 Nov 2024 14:05 WIB

Edukasi untuk Pemilih Pemula, KPU Yogyakarta Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Simulasi dilakukan untuk mewujudkan pemilu aman, tertib, damai, dan lancar.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Karta Raharja Ucu
Pemilu 2024 (ilustrasi)
Foto: Republika
Pemilu 2024 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mengadakan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara Pilkada 2024 di TPS 15 Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Sabtu (9/11/2024). Simulasi dilakukan dalam rangka mengedukasi pemilih, dan mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai, dan lancar.

Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro mengatakan, simulasi juga dilakukan guna mendapatkan gambaran utuh dan riil pemungutan dan perhitungan suara pilkada. Simulasi diawali dengan pelantikan KPPS, pembukaan kotak, persiapan, pemungutan suara hingga perhitungan suara.

"Harapannya KPU Kota Yogyakarta, PPK, PPS dan KPPS dapat mengetahui prosedur atau tata cara  pemungutan suara  dan perhitungan suara dan pelayanan yang aksesibel bagi warga," kata Harsya dalam keterangan resmi Pemkot Yogyakarta, Sabtu (9/11/2024).

Harsya menuturkan, TPS 15 Prenggan dengan 503 pemilih dipilih untuk simulasi mengingat daerahnya yang memiliki kelompok rentan. Seperti lansia, penyandang disabilitas, hingga pemilih pemula.

Simulasi itu, lanjutnya, simulasi juga untuk mengedukasi para pemilih pemula terkait cara menggunakan hak pilih, dan teknis memilih dengan cara mencoblos surat suara. Dalam simulasi ini menggunakan spesimen surat suara yang berukuran sama dengan surat suara asli. Namun, gambar dan nomor pada surat suara tidak menampilkan paslon pilkada yang sebenarnya.

Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede, Komaru Ma'arif mengapresiasi penyelenggaraan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pilkada Kota Yogyakarta ini. “Terima kasih atas semangat dan dedikasi dalam rangka untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024,” kata Komaru.

Menurutnya, petugas dan masyarakat bisa mengetahui proses, mekanisme, dan tahapan-tahapan yang harus dilalui saat hari H pemungutan dan penghitungan suara pilkada melalui simulasi tersebut. Selain itu, simulasi ini juga bisa sebagai bahan perubahan atau antisipasi jika muncul persoalan-persoalan yang tidak diduga, sehingga diharapkan pada hari H pelaksanaannya berjalan baik dan lancar.

"Tentu kami dari pemerintah bisa mensupport atau sinergi kerja sama dengan penyelenggara. Kami juga mengapresiasi kepada masyarakat. Ini suatu kolaborasi yang harapan kita agar hajat pesta demokrasi bisa berjalan lancar, dan optimal, dan menghasilkan yang memang betul-betul didambakan masyarakat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement