Jumat 22 Nov 2024 07:47 WIB

Generasi Muda Diajak Tingkatkan Literasi Keuangan, Lunasi Utang Sebelum Berinvestasi

Mahasiswa perlu menentukan misi atau tujuan keuangan kemudian menentukan anggaran.

Rep: Zahra Yumna Nasriyani/ Red: Fernan Rahadi
PT Home Credit Indonesia menggelar seminar interaktif bertajuk
Foto: Zahra Yumna Nasriyani
PT Home Credit Indonesia menggelar seminar interaktif bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Home Credit Indonesia menggelar seminar interaktif bertajuk 'Belajar Strategi Menjalani Siklus Kehidupan Keuangan', di University Club Universitas Gadjah Mada, Kamis (21/11/2024). Seminar ini digelar sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan generasi muda.

Salah satu topik yang perlu didiskusikan secara intensif adalah siklus kehidupan dari sudut pandang keuangan. Seorang individu akan melewati berbagai masa kehidupan seperti masa kecil, masa dewasa hingga masa tua. Berbagai masa itu mememiliki tantangan yang berbeda-beda dari sudut pandang keuangan.

Sekretaris Direktorat UGM, Suyatna mengatakan bahwa seminar ini memiliki tema yang menarik dan relevan untuk mahasiswa. "Mudah-mudahan materi yang akan disampaikan oleh narasumber hari ini tentunya akan bermanfaat untuk kita semua," ungkapnya dalam sambutannya.

Keynote speech disampaikan langsung oleh Guru Besar FEB UI, Prof Budi Frensidy. "Dari siklus kehidupan dalam sudut pandang keuangan ada beberapa fase. Fase akomodasi, konsolidasi, kemudian spending. Fase spending yaitu menabung atau investasi. Selanjutnya ada fase gifting atau sedekah, jadi fase sedekah itu kurang lebih gambarannya adalah setelah kita selesai dengan kehidupan dunia maka siap-siap menabungnya di kehidupan akhirat," kata Prof Budi.

Pengawas Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Rosi Kho Arliyani  mengatakan bahwa literasi keuangan sangat perlu untuk ditingkatkan, banyak yang menggunakan produk keuangan tetapi tingkat literasinya rendah, belum tentu paham dengan produknya.

"Bahaya sekali karena bisa jadi nanti berpotensi terjadi permasalahan di kemudian hari," jelasnya.

Dosen FEB UGM, Boyke Rudy Purnomo, mengatakan sebagai mahasiswa atau pelajar juga perlu mengelola keuangan yang baik dengan menentukan misi atau tujuan kemudian menentukan anggaran. "Peace of mind while studying, jadi kita ingin belajar dengan perasaan aman secara keuangan," katanya.

"Kenapa kita harus investasi? Jawabannya adalah karena kita adalah manusia. Manusia saat lahir belum bisa produktif mencari uang sendiri. Manusia ada masanya saat sudah tidak produktif lagi dan perlu membiayai diri sendiri. Maka diperlukan tabungan atau investasi," ujar Sawungrono Dewawisesa selaku Market Strategist and Investment Advisory Head PT Bank Danamon Indonesia.

"Pastikan dana investasi berasal dari income yang lebih, jadi jangan sampai kita berinvestasi dengan cara meminjam uang," katanya menegaskan.

Chief Customer Management Officer PT Home Credit Indonesia Cahyadi Poernomo mengatakan tidak ada investasi yang tanpa risiko. "Oleh karena itu dipastikan sudah tidak ada utang dulu, lunasi utangnya dulu. Disiplin dalam mengelola uang itu penting," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement