REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Viral di media sosial video pengusiran jamaah Masjid Baiturrahman saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mau Sholat Jumat. Wakil Komandan Paspampres Brigadir Jenderal Samson Sitohang berkata tidak ada pengusiran yang dilakukan. Ia mengklaim bawahannya hanya merapikan shaf saat Gibran datang untuk sholat.
"Sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran. Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan shaf sehingga lebih muat lagi personel yang lain," katanya.
"Nah, kemudian, kan ada yang berdiri kalau tidak salah di Tiktok itu, itu justru malah anggota saya sendiri, ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk pejabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, dalam video yang beredar, orang yang bergeser adalah anggota Paspampres yang bertugas menjaga shaf yang nantinya akan ditempati Gibran. "Itu anggota saya, itu anggota saya sendiri Betul, betul. Memang dia ditempatkan awal disitu supaya bapak wapres datang... nggak ada tempat," katanya.
"Dan itu memang tidak shaff yang paling depan, di shaf-shaf agak di tengah, keempat kalau nggak salah ya, shaf keempat itu. Jadi tidak paling depan itu memang," katanya mengakhiri.
Menurut dia, narasi dalam video yang beredar tidak benar. Sebab, Gibran menurut Samson selalu meminta kepada Paspampres untuk melakukan pengamanan secara humanis ke masyarakat.
"Itulah, itulah. Biasalah. Ini kan orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu kalau saya bilang. Jadi, kita punya protap sendiri, apalagi Bapak Wapres itu selalu menekankan kepada kita untuk selalu humanis pada masyarakat. itu yang poin penting yang saya ingat, kemudian selalu mengutamakan kepentingan masyarakat," katanya.
Contoh pengamanan yang humanis, kata Samson contohnya berhenti ketika lampu merah, ikut antre, dan lain lain. "Ini saya sampaikan contoh kalau kita pergerakan kan ke mana saja dengan menggunakan kendaraan, lampu merah kita selalu setop itu, lampu merah, ya kendaraan kita tuh berhenti, dan ngantre dengan masyarakat yang lain, ngantre, selalu ngantre, dan tidak pernah pakai strobo, pakai lampu, kelap-kelip dan lain sebagainya. Jadi memang jangan sampai mengganggu masyarakat, walaupun pejabat negara gitu," katanya.