Rabu 15 Jan 2025 08:39 WIB

Memanfaatkan Momentum

Terdapat batasan-batasan yang harus ditaati dalam pencapaian setiap target.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Kebakaran di Amerika Serikat, khususnya di negara bagian California menjadi berita yang lalu lalang di media maupun kanal berita. Pembahasan, baik yang dikaitkan dengan politik, ekonomi, maupun sentimen agama muncul, khususnya di media sosial.

Bencana kebakaran luas di Amerika Serikat sendiri merupakan peristiwa yang kerap terjadi. Bahkan dapat dikatakan semua negara bagian di Amerika Serikat pernah mengalami bencana kebakaran dengan perbedaan pada skala, frekuensi, maupun dampak yang diakibatkan.

Banyak variabel dan faktor yang menyebabkan terjadinya bencana kebakaran di Amerika Serikat. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar adalah iklim dan cuaca di kawasan tersebut.

Seperti pada kebakaran di California pada tahun 2025 ini, hembusan angin kering dan panas Santa Ana yang bertiup dari pegunungan ke pesisir menjadikan kebakaran semakin cepat menyebar. Demikian pula adanya berbagai faktor lainnya, seperti letak geografi, perubahan iklim, sampai dengan perilaku dari manusia yang dapat mendukung atau memicu munculnya kebakaran.

Seringnya kejadian kebakaran di Amerika Serikat ini juga tampak terlihat dari terdapatnya banyak sistem peringatan dini berkaitan dengan bencana kebakaran ini. Informasi berkisar kebakaran bisa didapatkan dengan mudah dari berbagai layanan peringatan dini, baik berbasis web maupun aplikasi.

Salah satu contohnya adalah dari halaman web milik pemerintah https://www.fire.ca.gov/ yang memberikan informasi terkini mengenai kejadian kebakaran di negara bagian California. Informasi, seperti adanya peringatan untuk melakukan evakuasi pada daerah tertentu atas kemungkinan meluasnya kebakaran di Pacific Palisades misalnya, bisa didapatkan secara detail dari halaman web tersebut.

Dari halaman web tersebut pada saat ini disebutkan bahwa luas daerah terdampak kebakaran di California adalah 40.644 acre atau lebih dari 16 ribu hektar dari sebanyak 135 titik kebakaran. Berbagai sistem tersebut selain sebagai penyedia layanan peringatan dini, juga memberikan banyak informasi berguna dalam proses mitigasi.

Dengan demikian adanya sebuah sistem informasi berkaitan dengan bencana, seperti kebakaran merupakan hal yang penting bagi masyarakat. Universitas Amikom Yogyakarta sendiri juga terlibat dalam proyek dengan berbagai negara lain berkaitan dengan penanganan kebakaran, khususnya hutan yang bernama Silvanus Project. Proyek ini merupakan konsorsium besar berasal dari empat benua yang bertujuan untuk menanggulangi ancaman kebakaran hutan dan meningkatkan ketangguhan hutan terhadap perubahan iklim.

Kebakaran yang saat ini terjadi di California bisa disebut belum sebesar kejadian di tahun 2020 lalu yang membakar lebih dari satu juta hektare lahan. Namun insiden kebakaran di awal tahun 2025 ini cukup menarik banyak perhatian yang banyak dibicarakan di sosial media maupun kanal berita. Seperti terjadinya kebakaran, dan luasnya perhatian masyarakat terhadap kebakaran yang terjadi di California saat ini juga bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Selain faktor kemajuan teknologi yang mampu dengan cepat menyebarkan informasi. Berbagai bentuk informasi, khususnya video dengan cepat dapat beredar dan diakses secara luas. Dramatisasi video dengan bantuan kecerdasan artifisial menjadi bumbu dalam kebakaran di California saat ini yang semakin menarik perhatian dari banyak pengguna Internet.

Faktor lain adalah salah satu lokasi kebakaran besar terjadi di Pacific Palisades. Lokasi ini merupakan kawasan bagian barat dari Los Angeles yang dihuni oleh banyak publik figur dan selebriti. Adanya korban dari publik figur dan selebriti di kota ini mengamplifikasi berita kebakaran menjadi lebih luas. Cuitan atau postingan para publik figur dengan cepat menyebar dan mampu mendapatkan perhatian luas. Tampak bahwa berbagai faktor atau variabel dapat bertemu dan menghasilkan dampak yang luas saat mendapatkan momentum yang tepat.

Mampu mengombinasikan berbagai faktor dan berusaha mendapatkan momentum yang tepat dalam banyak hal khususnya studi juga selalu saya sampaikan ke mahasiswa di Universitas Amikom Yogyakarta. Seperti beberapa hari ini kepada mahasiswa S3 Informatika angkatan pertama di Universitas Amikom Yogyakarta yang sedang menempuh Seminar Hasil Kemajuan Penelitian Disertasi Tahap 1. Berbagai pertanyaan dan masukan dari tim penguji dapat menjadi pendorong agar para mahasiswa selalu berusaha untuk mampu mencermati, mengkalkulasi, memformulasikan berbagai variabel, dan dapat memanfaatkan momentum dengan tepat selalu disampaikan dalam upaya penyelesaian penelitiannya.

Namun demikian tentu saja dipastikan terdapat batasan-batasan yang harus ditaati dalam pencapaian setiap target yang telah ditetapkan. Jangan sampai berbagai upaya yang diusahakan menjadi sia-sia karena mengabaikan batasan-batasan seperti norma dan etika akademik.

Sebuah surat pendek dari Al Quran, yakni Al Lahab semoga bisa menjadi pengingat dalam setiap usaha yang dilakukan, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” Wallahu a’lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement