REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Polres Bantul mengintensifkan patroli siber dan pengawasan selama Ramadhan 2025. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi tawuran antar kelompok remaja di Kabupaten Bantul.
Patroli dan pengawasan ini akan dimasifkan pada jam-jam rawan seperti di waktu Subuh. Sebab, dalam beberapa hari lalu terjadi keributan yang melibatkan kelompok remaja di Kabupaten Bantul.
“Kami juga akan perkuat sistem patroli pada jam-jam rawan tawuran. Salah satunya patroli rutin yang dilakukan dini hari hingga Subuh yang sudah berjalan,” kata Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari di Kabupaten Bantul, Selasa (4/3/2025)
Novita menuturkan, kegiatan ini meliputi tidak hanya pengawasan dan pencegahan, tetapi juga penindakan dan edukasi masyarakat terkait aksi tawuran. Dengan digencarkannya patroli dan pengawasan, diharapkan dapat mencegah terjadinya aksi-aksi tawuran.
“Patroli siber dilakukan karena banyaknya kasus tawuran yang dimulai dari sosial media,” ucap Novita.
Diberitakan sebelumnya, terjadi keributan di Jalan Samas, Panggang Sidomulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Ahad (2/3/2025) pagi. Keributan antar kelompok itu mengakibatkan dua orang mengalami luka.
Keributan tersebut terjadi ketika rombongan pemotor melakukan pelemparan batu dan batako. Bahkan, polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan rombongan yang terlibat keributan.
“Ada dua korban, (korban berinisial) SE alami luka di kepala dengan lima jahitan akibat terkena batu dan SS alami luka di kaki akibat lemparan batu dan batako,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Ahad (2/3/2025).
“Kejadian masih didalami Polres Bantul, tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan kelompok atau geng pelajar,” ucap Jeffry.