REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengapresiasi inisiatif Maemuna Center Indonesia (MCI) dan Aqsa Working Group (AWG) membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Kota Gaza. Menurut Kemlu RI, pembangunan RS tersebut menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung Palestina.
"Saya mengucapkan terima kasih sekali lagi atas inisiatif AWG dan MC (Maemuna Center) untuk merealisasikan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. Ini menjadi bagian penting dalam diplomasi kemanusiaan Indonesia di Palestina, dan wujud nyata dukungan segenap elemen bangsa Indonesia,” kata Direktur Timur Tengah Kemlu RI Ahrul Tsani Fathurrahman, dalam keterangan yang dirilis Kemlu RI, Sabtu (15/3/2025).
Ahrul Tsani menambahkan, rencana pembangunan RSIA Indonesia merupakan tindak lanjut dari peluncuran kampanye bersama penggalangan bantuan kemanusiaan bagi Gaza pada 26 Februari 2025. Acara tersebut dihadiri perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta lebih dari 30 lembaga amal dan kemanusiaan Indonesia.
Menurut Kemlu RI, rencana pembangunan RSIA Indonesia telah memperoleh izin resmi dan tanah wakaf dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza. Sebelumnya, AWG dan MCI sudah menjalin komunikasi intensif dengan Kemenkes Palestina di Gaza guna mematangkan detail engineering design serta rencana implementasi pembangunan fisiknya. Hal itu termasuk rencana pemberangkatan Tim Advance ke Gaza dalam waktu dekat.
MCI, lewat akun Instagram resminya, telah mengumumkan rencana pembangunan RSIA Indonesia di Gaza. MCI mengungkapkan, sejak Israel melancarkan agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023, sekitar 70 persen dari total korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak. Hal itu menjadi alasan MCI hendak membangun RSIA di Gaza.
"RSIA ini rencananya akan dibangun dua lantai dengan luas tanah 1.200 meter persegi dan kapasitas 40 bed. Ruangannya terdiri dari satu ruang persalinan, dua ruang operasi, enam poliklinik, satu ruang emergency, satu ruang radiologi, satu laboratorium, satu apotek, basement, dan fasilitas pendukung lainnya," kata MCI lewat ungghan di akun Instagram-nya.
MCI meyakinkan RSIA Indonesia akan menjadi pusat kesehatan modern. Ia tidak hanya menyediakan layanan medis berkualitas tinggi, tapi juga program edukasi dan dukungan berkelanjutan bagi masyarakat Gaza.
MCI memperkirakan, biaya pembangunan RSIA Indonesia di Gaza akan menelam biaya Rp127 miliar. "Kami mengajak semua pihak, baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta turut berpartisipasi dalam proyek mulia ini," kata MCI.
"Dengan dukungan finansial dan moral, kita dapat mewujudkan RSIA Indonesia sebagai simbol harapan dan perawatan bagi ibu dan anak di Gaza. Bersama-sama kita dapat menciptakan perubahan positif dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang di Gaza," tambah MCI.