REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah (Jateng), Aulia Hakim, mengungkapkan, ratusan buruh di Jateng akan menggelar unjuk rasa di depan kediaman Dirut PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto di Solo, Jawa Tengah, hari ini, Jumat (21/3/2025).
"Besok ratusan buruh Jawa Tengah gelar aksi di rumah pemilik PT Sritex Iwan Lukminto," kata Aulia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Kamis (20/3/2025) malam.
Aulia mengungkapkan, massa diagendakan berkumpul di kediaman Iwan Lukminto di Jalan Bhayangkara Nomor 59, Sriwedari, Surakarta, pada pukul 10.00 WIB. "Para buruh akan menyampaikan tuntutan: bayarkan pesangon dan THR buruh Sritex paling lambat H-7 Lebaran," ujarnya.
Menurut Aulia, unjuk rasa pada Jumat besok akan diikuti buruh dari berbagai wilayah di luar Solo. "Dengan memperhatikan estimasi waktu perjalanan massa aksi karena hari Jumat, semoga massa bisa sampai sesuai prediksi karena perjalanan dari basis di luar Solo yang jauh. Bisa juga ketika waktu agak molor, kita aksi setelah shalat Jumat," ucapnya.
Sebelumnya Aulia telah menyoroti semrawutnya persoalan PHK para pekerja Sritex setelah perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut. Dia mengatakan, KSPI akan membantu mengadvokasi hak-hak buruh Sritex terimbas PHK.
Aulia menilai, terdapat banyak persoalan dalam proses PHK para buruh Sritex. "Dari pemberitahuan PHK yang dilakukan dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan sampai hak-hak buruh yang belum jelas diberikan," katanya dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (13/3/2025).
Dia mengungkapkan, KSPI bersama Partai Buruh telah membangun "Posko Orange" di Kota Semarang dan di depan pabrik Sritex di Sukoharjo. Dua anak perusahaan Sritex, yakni PT Bitratex Industries dan PT Sinar Pantja Djaja diketahui berlokasi di Kota Semarang.
Aulia berharap posko tersebut dapat dimanfaatkan oleh para buruh Sritex terimbas PHK. "Beberapa hal yang ingin digali melalui Posko Orange di antaranya terkait apakah buruh sudah diberikan surat PHK, pesangon, surat pengalaman kerja (paklaring), JHT/JKP, dan THR," ucapnya.
Dia mengatakan, Posko Orange dijaga aktivis buruh Jawa Tengah dari berbagai federasi serikat pekerja yang berafiliasi dengan KSPI, seperti FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP FARKES Reformasi, dan FSP ASPEK Indonesia.
Aulia mengungkapkan, selain mendata permasalahan yang dihadapi para buruh terimbas PHK, KSPI Jawa Tengah juga meminta pemerintah membongkar total penyebab tumbangnya Sritex. Dia ingin mengetahui apakah ada sebuah skenario di balik tutup Sritex.
"Siapa yang sedang bermain? Siapa yang ingin membeli PT Sritex di bawah harga aset perusahaan melalui kurator? Siapa pejabat negara yang terlibat dalam mencari pembeli Sritex dengan harga murah melalui kurator dengan mengorbankan puluhan ribu buruh ter-PHK tanpa kejelasan nilai ini?" kata Aulia.