Ahad 27 Apr 2025 05:35 WIB

Yogyakarta Jadi Tuan Rumah, STQH 2025 Didorong Mampu Cetak Generasi Qurani

STQH tahun ini akan mempertandingkan delapan cabang lomba. Antara lain Tilawah

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Pembukaan acara Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY 2025.
Foto: Wulan Intandari
Pembukaan acara Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kota Yogyakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY 2025. Diketahui, ada 80 peserta dari seluruh kabupaten/kota DIY yang berpartisipasi dalam ajang yang digelar Sabtu (26/4/2025).

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan menyampaikan STQH tahun ini mengusung tema "Menyiapkan Generasi Qurani untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045". Menurutnya, STQH tak hanya menjadi kompetisi keagamaan, tetapi juga menjadi gerbang penting dalam mencetak generasi muda berakhlak mulia, berilmu, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Selain itu, ini juga menjadi wujud komitmen bersama Pemda DIY dalam mendukung penguatan nilai-nilai spiritual dan membangun karakter religius masyarakat. 

"Pada 2045 bangsa kita akan memasuki satu abad kemerdekaan dan generasi yang kini masih belia adalah calon pemimpin masa depan. Maka, membentuk generasi Qurani berarti membekali mereka dengan akhlak mulia, integritas, dan semangat membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai ilahi," kata Wawan Harmawan dalam acara pembukaan STQH, Sabtu.

Dia menjelaskan generasi Qurani dalam hal ini bukan hanya mereka yang fasih membaca dan menghafal Alquran, tetapi juga mereka yang menjadikan Alquran sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak. Kewajiban menghidupkan Alquran dengan berbagai cara dan kesempatan ini merupakan tugas seorang Muslim meskipun hal itu tidak mudah dan membutuhkan tahapan serta proses yang sungguh-sungguh.

"Generasi inilah yang kita harapkan mampu menjadi agen perubahan, pelopor kemajuan, dan penjaga moralitas bangsa di tengah arus globalisasi dan digitalisasi yang kian deras," ujarnya.

"Kami ucapkan selamat bertanding kepada 80 peserta dari 5 kabupaten kota se-DIY. Pesan saya, junjung tinggi sportivitas, jadikan ajang ini sebagai sarana silaturahmi dan syiar Islam yang damai dan menyejukkan," kata Wawan, menambahkan.

STQH tahun ini akan mempertandingkan delapan cabang lomba. Antara lain Tilawah Alquran golongan dewasa, Tahfidz Alquran 5 juz dan tilawah, Tahfidz 10 juz, Tahfidz 20 juz, Tahfidz 30 juz, Tafsir Alquran Bahasa Arab, Hafalan 100 hadits dengan sanad, serta Hafalan 500 hadits tanpa sanad.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Faishol Muslim menjelaskan para kafilah yang mendapatkan juara dari berbagai kategori lomba itu akan masuk sebagai kontingen dari Provinsi DIY untuk mewakili perlombaan di tingkat nasional yang rencananya akan digelar di Sulawesi Tenggara.

"Masing-masing kabupaten/ kota mengirimkan 16 kafilah putra-putri terbaik, dan total peserta mencapai  80 orang," ujar Faishol.

"Melalui proses ini kita proyeksikan menyumbangkan kontingen DIY di tingkat nasional di bulan September 2025 di Sulawesi Tenggara," katanya.

Sementara itu, Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Sugeng Purwanto berharap ajang ini bisa meningkatkan kualitas tilawah, hafalan, dan pemahaman Alquran dan Hadits di kalangan generasi muda. Dengan kemampuan membaca dan memahami ayat-ayat Alquran serta Hadits sejak dini, akan lebih mudah dalam mempersiapkan generasi muda di DIY yang bertaqwa dan berakhlak, untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

"Semoga para peserta dapat semakin memahami, mendalami dan mengimplementasikan isi dari kitab suci Alquran dan Alhadits pada kehidupan sehari-hari sehingga mampu menjadi teladan, mampu menjadi panutan bagi kita semua," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement