Rabu 30 Apr 2025 14:34 WIB

Berpartisipasi dalam Hari Kesiapsiagaan Bencana, Human Initiative Kirim Mobil Kemanusiaan

Hari Kesiapsiagaan Bencana digelar setiap 26 April.

 Hari Kesiapsiagaan Bencana digelar setiap 26 April.
Foto: Dok Istimewa
Hari Kesiapsiagaan Bencana digelar setiap 26 April.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK– Human Initiative (HI) turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap 26 April.

Tahun ini, HKB 2025 mengusung tema “Siap untuk Selamat” yang menggambarkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sejak dini.

Baca Juga

Sebagai bagian dari komitmennya dalam aksi kemanusiaan, HI mengirimkan kendaraan khusus HI-MATE (Human Initiative Mobile for Assistance and Emergency)—sebuah mobil kemanusiaan yang dapat berfungsi sebagai dapur air dan pusat bantuan darurat. Rombongan HI yang membawa HI-MATE menempuh perjalanan jauh dan tiba di lokasi kegiatan di NTB pada Jumat malam (25/4/2025).

Salah satu momen berkesan datang dari Indah, seorang siswi SMA 6 Mataram yang aktif dalam kesenian gendang belek sejak SMP. Saat mengunjungi booth HI, Indah terkesan melihat dapur air dari HI-MATE.

“Dapur air keren, aku nggak pernah lihat sebelumnya. Terus, kopi Solusinya juga enak. Sukses terus ya!” ungkap Indah dengan semangat.

Selain itu, 100 anak dari tingkat PAUD hingga TK ikut memeriahkan perayaan HKB kali ini dengan lomba mewarnai. Yang menarik, lomba ini tidak hanya berisi aktivitas menggambar dan mewarnai.

Anak-anak juga ikut mempraktikkan gerakan penyelamatan diri saat gempa, seperti bersembunyi di bawah meja. Harapannya, anak-anak sejak dini paham dan siap jika terjadi bencana.

Mobil HI-MATE juga mendapat kunjungan Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB Sinta Agathia. Dia mengapresiasi upaya Human Initiative dan para donatur.

“Kualitas produknya bagus sekali, dan rasa kopinya benar-benar enak. Terima kasih HI sudah membantu masyarakat di NTB,” ujar Sinta.

Kegiatan kemudian berlanjut dengan aksi penanaman pohon di tepi Pantai Liong Laok, NTB, sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi bencana. Penanaman ini menjadi simbol perlindungan lingkungan dan penguatan ketahanan alam.

Pemukulan lonceng siaga sebagai simbol kewaspadaan menghadapi bencana menjadi puncak acara HKB 2025. Tahun ini menjadi momen bersejarah karena diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana serentak di wilayah Indonesia Timur, Tengah, dan Barat.

Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor dunia dengan melibatkan lebih dari 6.000 sekolah dan 1,2 juta peserta dari seluruh Indonesia.

Acara ditutup dengan showcase aksi kemanusiaan yang telah membantu memberdayakan penyintas bencana.

Turut hadir Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang mengunjungi booth HI dan mengapresiasi produk-produk hasil karya para penyintas gempa Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement