Selasa 13 May 2025 23:40 WIB

Driver Ojol di Semarang Diserbu Orderan Fiktif, Gojek Beri Penjelasan

Gojek akan memperkuat edukasi mitranya terkait prosedur penanganan orderan fiktif.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi aplikasi Gojek
Foto: gojek.com
Ilustrasi aplikasi Gojek

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah kasus pesanan fiktif pada aplikasi Gojek terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Gojek pun turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut.

Video kasus orderan fiktif di Kota Semarang telah viral di media sosial. Akun Instagram jurnalisme warga @infokejadiamsemarang menjadi salah satu akun yang membagikan video tersebut, Selasa (13/5/2025).

Dalam video yang dibagikan @infokejadiansemarang, tampak puluhan paket ayam goreng cepat saji dan pizza dijejerkan di atas tanah. Dalam video itu, terlihat terdapat tiga pengojek mitra Gojek yang diduga menjadi korban orderan fiktif.

"Saat ini orderan tersebut telah disumbangkan ke panti asuhan. Sehat-sehat pak ojol, semoga sumbangan yang telah diberikan ke panti asuhan bisa jadi berkah. Kronologi: serangan orderan fiktif ojol Semarang," tulis @infokejadiansemarang pada takarir unggahannya.

Video itu pun direspons langsung dari akun Instagram resmi Gojek (@gojekindonesia) pada kolom komentar. Akun Gojek menyampaikan akan menyelidiki kasus orderan fiktif tersebut. Strategic Regional Head Gojek untuk Jabar, Jateng & Yogyakarta, Farid Isnawan, turut mengonfirmasi soal penyelidikan kasus itu.

"Kami sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi. Setelah menerima laporan, kami segera melakukan investigasi dan menonaktifkan akun pelaku order fiktif tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi mitra driver maupun masyarakat," kata Farid dalam keterangan tertulisnya.

Dia mengungkapkan, pihak yang menerima pesanan tanpa pernah melakukan pemesanan melalui aplikasi tidak perlu menerima atau melakukan pembayaran atas pesanan tersebut. "Laporan dapat disampaikan melalui mitra driver yang kemudian akan meneruskannya kepada kami melalui aplikasi mitra driver," ucapnya.

Menurut Farid, Gojek akan memperkuat edukasi kepada para mitranya terkait prosedur penanganan orderan fiktif. "Bagi mitra driver yang mengalami pesanan fiktif, Gojek akan mengganti kerugian tersebut secara penuh agar mitra tidak mengalami dampak finansial," ujarnya.

"Kami berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh pihak dalam ekosistem Gojek, serta melakukan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," tambah Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement