REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Dinas PU Kabupaten Sleman akan segera merenovasi ruang kelas VI SD Negeri Kledokan yang rusak. Diketahui, ruang kelas tersebut rusak beberapa waktu lalu akibat kondisi rangka atap yang telah lapuk dimakan rayap sehingga runtuh dan membuat proses belajar mengajar di SD itu harus dibagi dalam dua shift dengan memanfaatkan ruang-ruang yang masih tersedia.
Plt Dinas Pendidikan Sleman Mustadi menyampaikan bahwa, Bupati Sleman melalui OPD terkait memberi perhatian serius terhadap proses belajar mengajar siswa-siswi di SD tersebut. Proses pekerjaan fisik rehabilitasi akan dimulai pada 28 Mei mendatang di mana saat ini masih dalam tahap perencanaan oleh tim DPUPKP untuk menghitung volume dan kebutuhan rencana anggaran belanja (RAB).
"Komitmen dari Bupati Sleman adalah akan segera merenovasi atap kelas dan juga ruang lainnya yang rusak di SD Negeri Kledokan. Pengerjaan rehabilitasi dilaksanakan oleh DPUPKP," katanya, Jumat (16/5/2025).
"Pelaksanaan perbaikan ruangan yang rusak dan berpotensi membahayakan di SD Negeri Kledokan ini akan segera dilakukan pada bulan Mei 2025. Hasil kajian dan koordinasi dari semua OPD terkait sesuai kewenangannya menyimpulkan bahwa pengerjaan rehabilitasi akan dilaksanakan oleh DPUPKP," ucapnya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPKP Kabupaten Sleman, Zaini Anwar, menuturkan masih menunggu hasil perhitungan volume, RAB, penggambaran atap ruang kelas dari tim perencana. Yang jelas, rehabilitasi SDN Kledokan ini rencananya menyasar dua ruang kelas, ruang guru, dan ruang kepala sekolah dan diperkirakan akan menelan biaya Rp 350 juta bersumber dari APBD kabupaten.
Utamanya, perbaikan akan dilakukan pada bagian rangka atap dan plafon. "Kami mendapat anggaran dari pihak DB (Data Base) sekitar 350 juta rupiah. Insya Allah itu cukup untuk memperbaiki kerusakan yang ada terutama dua ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, dan satu ruang guru," kata Zaini.
Ia pun menargetkan proses pemugaran dapat selesai pada 28 Agustus 2025 mendatang. Terkait bahan material yang akan digunakan, DPUPKP Kabupaten Sleman memilih rangka baja ringan sebagai pengganti kayu.
"Untuk konstruksi kami akan menggunakan rangka baja ringan, dan itu lebih tahan cuaca, lebih tahan rayap dan sebagainya. Sehingga menurut kami penggunaan rangka baja ringan itu pilihan yang tepat," ucapnya.
Sebelumnya, atap ruang kelas VI SDN Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman ambrol dan menimpa bangku-bangku siswa pada Ahad (4/5/2025) pukul 00.00 WIB. Penyebabnya disebut karena rangka atap yang lapuk ditambah dengan situasi hujan deras berangin menjadi sebab utama ambrolnya atap tersebut. Beruntung saat kejadian, tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.