REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini menandai babak baru bagi sektor pertambangan Indonesia, seiring dengan perubahan cepat di pasar global, dorongan menuju ekonomi hijau, serta regulasi yang terus berkembang. Industri ini tidak lagi hanya berfokus pada ekstraksi, tetapi memainkan peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa.
Menjawab tantangan dan peluang tersebut, Indonesia Miner 2025 kembali hadir
dalam edisi kelimanya, mengusung tema “Mining Resilience: Adapting to a Dynamic
Future" di Jakarta pada 10-12 Juni 2025. Dalam sambutan pembukaan, Direktur Indonesia Miner, Dimas Abdillah menegaskan pentingnya kolaborasi di tengah dinamika industri.
"Di tengah berbagai peluang dan tantangan, jelas bahwa kemajuan sektor ini tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi menjadi kunci dan Indonesia Miner menjadi ruang strategis
bagi para pelaku industri untuk bertukar wawasan, menjalin kemitraan, dan
merancang masa depan pertambangan Indonesia," katanya dalam siaran pers, Selasa (11/6/2025).
Selama tiga hari ke depan, acara ini akan mengangkat berbagai isu strategis yang
krusial untuk masa depan sektor pertambangan nasional. Hari pertama
membahas komoditas emas, tembaga, dan mineral lainnya; hari kedua difokuskan
pada logam kritis yang semakin penting; dan hari ketiga akan menyoroti batubara
serta peranannya dalam mendukung transisi energi Indonesia.
Selain pameran dan konferensi, Indonesia Miner 2025 juga menghadirkan
program-program pendukung yang dirancang untuk memperdalam diskusi sektoral
dan teknikal. Miners Talk menjadi platform bagi perusahaan untuk berbagi studi
kasus proyek, membahas tantangan, solusi, dan praktik terbaik yang dapat menjadi
inspirasi bagi pelaku industri lainnya. Sementara Technical Workshops membahas aspek teknis secara mendalam, mulai dari teknologi terbaru, efisiensi operasional, hingga penerapan standar sustainability di berbagai lini pertambangan.
Turut meresmikan acara ini adalah Asisten Deputi Pengembangan Mineral dan Batubara, Kemenko Perekonomian, Herry Permana, dan Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati.
Penyelenggaraan Indonesia Miner merupakan bukti nyata kolaborasi erat antara
para pemangku kepentingan di sektor pertambangan. Acara ini melibatkan lebih
dari 500 perusahaan sebagai sponsor, ekshibitor, pembicara, delegasi, dan
lainnya, termasuk empat sponsor platinum: Metso, Hexindo, Coolon LED, dan
Nickel Industries. Selain itu, berbagai asosiasi industri dan media turut berperan
aktif sebagai mitra kolaborasi, memperkuat sinergi demi kemajuan bersama.
Mengusung semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap peran praktisi industri,
Indonesia Miner 2025 kembali menghadirkan segmen Face of Indonesia Miner,
sebuah penghargaan yang merayakan figur-figur inspiratif yang telah memberikan
dampak signifikan bagi kemajuan sektor pertambangan nasional.