REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para pelaku pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta berkumpul di De Mangol View, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (12/6/2025). Mereka diajak untuk terus berkolaborasi dan menciptakan makna baru bagi para calon wisatawan yang berkunjung.
"Dulu, barangkali pariwisata selalu mengedepankan 3A yakni atraksi, aksesibilitas, dan akomodasi, namun saat ini berbeda. Pariwisata kini harus menciptakan 3H yaitu happyness, harmony, dan heritage," ujar Sekjen DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) DIY, Agus Budi Rahmanto, dalam acara gathering di De Mangol View, Kamis.
Pada acara yang dihadiri para travel agent, tour leader, perwakilan sekolah, wedding & event organizer, serta komunitas dan pelaku industri kreatif di DIY tersebut, ia mengingatkan para pelaku wisata tersebut harus terus melakukan kolaborasi untuk menciptakan ide-ide baru.
"Pariwisata sekarang adalah soal memaknai sesuatu, integrasi dari mind, body, and soul. Tidak boleh hanya mengedepankan aspek fisik saja," kata Rahman menambahkan.
Hal itu disebabkan saat ini banyak orang saat ini yang tampak hadir secara fisik namun tidak dengan pikiran dan jiwanya. Banyak kasus terdapat bahwa jiwa dan pikirannya berada di tempat lain.
"Tak heran jika depresi menjadi penyakit yang jamak kita jumpai hari ini. Maka dari itu kita harus menciptakan mindfulness, di mana badan dan pikiran kita, termasuk spirit kita, secara sadar hadir saat ini dan berada di tempat ini," kata Rahman yang merupakan analis kebijakan publik Taman Pintar Yogyakarta tersebut.
CEO De Mangol View, Redita Aliyah Utami, pun sepakat dengan pernyataan Rahman. Ia sepakat bahwa kolaborasi menjadi kunci kebangkitan industri pariwisata di Yogyakarta. Ia pun bersemangat untuk menjalin kerja sama dengan semua stakeholder termasuk asosiasi-asosiasi pelaku wisata untuk membangkitkan gairah wisata di kota pelajar.
"Tema hari ini adalah kolaborasi. Kami pun terbuka sekali dengan berbagai macam kolaborasi termasuk dengan sekolah-sekolah dan perusahaan. Apalagi De Mangol View cocok sebagai tempat edukasi dan corporate gathering," kata Redita.
Selain itu, baru-baru ini De Mangol View juga memunculkan fasilitas family glamping dengan tenda eksklusif, pemandangan sunrise dan city light Jogja, area api unggun dan BBQ, serta berbagai macam kegiatan seru.
Terdapat juga program Eco Print Workshop untuk semua usia. "Di sini peserta akan diajari cara membuat Ecoprint dengan teknik pounding di atas kain atau totebag," kata Redita.
Redita menuturkan, pada musim liburan nanti juga akan terdapat paket Edu Wisata di mana tersedia bebagai program outdoor learning seperti Cooking Class, Kids Farm Camp, Herbal Hero, Eco Print Workshop, Outbound, dan Painting in The Sky. Sedangkan program unggulan seperti Lampion Wonderland dan Wellness Packages juga masih bisa ditemui di De Mangol View.
Ikuti Whatsapp Channel Republika