Jumat 13 Jun 2025 11:42 WIB

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di DIY, Bandara YIA Perketat Protokol dan Skrining Penumpang

Proses skriningnya pun tidak hanya difokuskan pada pengamatan suhu tubuh.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Situasi di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Foto: Wulan Intandari
Situasi di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di berbagai negara, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) turut mengambil langkah antisipatif guna mencegah potensi masuknya kasus baru ke wilayah Yogyakarta melalui jalur udara.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Rully Artha memastikan peningkatan pengawasan dilakukan di berbagai aspek, mulai dari pengawasan penumpang, kru pesawat hingga sanitasi lingkungan bandara.

Pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak untuk menanggapi situasi ini secara komprehensif.

"Kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan Yogyakarta, CIQ (Bea Cukai, Imigrasi, Karantina), operator penerbangan, dan ground handling untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap orang (penumpang dan kru pesawat), alat angkut pesawat, dan barang bawaan penumpang di lingkungan YIA," ujar Rully, Jumat (13/6/2025).

Rully mengatakan langkah-langkah pengawasan ini dilakukan secara menyeluruh, mencakup pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba di YIA. 

Proses skriningnya pun tidak hanya difokuskan pada pengamatan suhu tubuh, tetapi juga pada identifikasi gejala klinis dan kelengkapan dokumen kesehatan. Salah satu instrumen yang diperketat adalah pengisian deklarasi kesehatan melalui Satu Sehat Health Pass (SSHP).

Ia menegaskan bahwa tidak hanya orang, namun alat angkut dan barang yang dibawa oleh penumpang juga menjadi perhatian dalam proses pengawasan.

"Peningkatan pengawasan terhadap orang dilakukan melalui pengetatan pengisian deklarasi kesehatan Satu Sehat Health Pass (SSHP) pelaku perjalanan dari luar negeri, pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala, maupun pemeriksaan kesehatan tambahan dan rujukan," kata dia.

Tak hanya pemeriksaan di titik kedatangan, Rully menyampaikan sejumlah fasilitas darurat guna mengantisipasi ditemukannya kasus dengan gejala yang mencurigakan juga disiapkan. Beberapa di antaranya ruang transit karantina/isolasi bagi pelaku perjalanan yang memerlukan observasi lebih lanjut. Lanjutnya, YIA juga telah menyiagakan ambulans rujukan yang siap digunakan untuk membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat jika dibutuhkan.

"Upaya pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) penerapan protokol kesehatan bagi pengguna jasa Bandara dan penyehatan media lingkungan di Bandara,” ungkap Rully.

Melalui berbagai upaya tersebut, Rully berharap dapat tetap menjaga kenyamanan dan keamanan para penumpang, sekaligus mencegah potensi masuknya varian baru Covid-19 ke wilayah Indonesia. Para calon penumpang juga diimbau untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman, serta menjaga kebersihan tangan selama berada di lingkungan bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement