Senin 16 Jun 2025 07:11 WIB

Pacuan Kuda IHR Cup 2025 Tekankan Pentingnya Perlindungan Atlet dan Hewan

IHR Cup 2025 diikuti oleh 131 kuda pacu dari 13 provinsi di Indonesia.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Kuda pacuan dalam ajang Indonesia Horse Racing Cup (IHR Cup) 2025 di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul.
Foto: Wulan Intandari
Kuda pacuan dalam ajang Indonesia Horse Racing Cup (IHR Cup) 2025 di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ajang Indonesia’s Horse Racing Cup (IHR Cup) 2025 yang digelar di Stadion Sultan Agung (SSA), Kabupaten Bantul, DIY, bukan sekadar perayaan kecepatan dan ketangguhan kuda pacu. Di balik hiruk pikuk 131 kuda yang bertanding dalam 18 kelas, ada seruan penting terhadap membangun sistem perlindungan yang adil dan berkelanjutan, baik untuk atlet berkuda (joki) maupun kuda itu sendiri.

Ketua Komisi Pacuan PP PORDASI, H. Munawir menanggapi wacana tentang pentingnya BPJS untuk hewan saat ini tengah ramai dibicarakan. Pemerintah didorong untuk memperluas cakupan perlindungan kesehatan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan, sebagai bagian dari penerapan prinsip animal welfare. 

Ia menekankan pentingnya tidak melupakan perlindungan bagi joki, para atlet manusia yang berada di garis depan dalam olahraga ini.

"Kami mendengar ada wacana itu. (Kalau kaitannya dengan kuda pacuan), BPJS-nya (mungkin juga ditujukan) untuk joki, ya," ujar Munawir, Ahad (15/6/2025).

Munawir menyoroti bahwa joki sebagai atlet profesional menanggung risiko tinggi dalam setiap perlombaan. Mereka harus mengendalikan hewan berbobot ratusan kilogram yang berlari dengan kecepatan tinggi, menjadikan perlindungan kesehatan dan keselamatan sebagai kebutuhan mutlak.

Dalam praktiknya, kata Munawir, meskipun belum ada skema perlindungan formal untuk kuda pacu, panitia dan pemilik kuda telah melibatkan dokter hewan untuk memastikan kondisi hewan dalam keadaan prima sebelum bertanding. Namun sistem ini masih bergantung sepenuhnya pada kesadaran pemilik.

"Kalau kuda enggak sehat, ya enggak boleh lari. Tapi belum ada perlindungan seperti BPJS. Sementara joki kita usahakan punya, karena risiko jatuh atau cedera sangat tinggi," katanya.

"(Sejauh ini, kebanyakan) perawatan kuda jadi tanggung jawab penuh pemilik," ungkapnya menambahkan.

Lebih lanjut, Munawir menyampaikan bahwa IHR Cup 2025 lebih dari sekadar kompetisi tetapi sekaligus menjadi wadah apresiasi terhadap seluruh ekosistem olahraga berkuda. Dalam ajang ini, penghargaan khusus diberikan kepada para pelatih (trainer) dan perawat (groomer) yang bekerja di balik layar mempersiapkan kuda agar tampil kompetitif dan sehat secara fisik maupun mental.

Menurutnya, sinergi antara pelatih dan groomer sangat menentukan performa kuda di lintasan. Tanpa kekompakan dan kerja keras tim, kuda tidak akan mampu mencapai level kompetitif.

"Kami ingin membangun kebanggaan nasional lewat olahraga berkuda. Itu artinya, bukan hanya kuda dan joki yang harus disiapkan, tapi juga pelatih, joki, groomer, hingga sistem pendukung seperti perlindungan sosial dan medis. Karenanya apresiasi diberikan agar para pelatih dan groomer semakin semangat, sehingga kualitas pacuan kuda di Indonesia semakin baik dari hari ke hari," ucap Munawir.

Sementara itu, VP Marketing & Operation SARGA.CO, Kevin Jonathan menambahkan bahwa IHR Cup 2025 diikuti oleh 131 kuda pacu dari 13 provinsi di Indonesia. Mereka bertanding memperebutkan total hadiah lebih dari Rp400 juta, dalam berbagai kelas mulai dari kelompok umur hingga kelas utama Thoroughbred. Mereka sebagai promotor juga menegaskan bahwa kompetisi ini adalah wujud nyata komitmen dalam membangun ekosistem olahraga pacuan kuda secara nasional.

"Kami berharap ajang ini dapat melahirkan talenta-talenta baru, bukan hanya dari kalangan joki dan kuda, tapi juga dari tim pelatih dan perawat.  Kita juga ingin memberikan apresiasi kepada para trainer dan para groomer dalam acara pacuan kuda ini," kata Kevin.

Ia tak menepis IHR Cup 2025 juga menjadi pemanasan menjelang IHR–Indonesia Derby, yang akan digelar Juli mendatang di tempat yang sama. Kejuaraan ini menjadi bagian penentu gelar Triple Crown tahun ini, menyusul dua seri sebelumnya di bulan April dan Mei.

"Sesuai dengan namanya, IHR–Indonesia Derby akan menjadi salah satu kejuaraan pacuan kuda paling bergengsi tahun ini karena ada peluang kita dapat menyaksikan sejarah baru,” ungkap Kevin.

Prestasi Mengesankan dan Apresiasi Nasional

Ajang ini menyedot 8.500 penonton dan menghadirkan duel prestisius antar-kuda dari berbagai penjuru nusantara. Kuda Sidney All Star dari Sulawesi Utara dan Naga Sembilan dari DKI Jakarta keluar sebagai juara di kelas utama, masing-masing di Kelas 3 Tahun Calon Derby (1.850 m) dan Kelas Terbuka (2.000 meter). Sebanyak 54 kuda meraih posisi podium dan merebut total hadiah Rp 425 juta.

Para joki seperti Meikel Soleran dan Agung Saidil masing-masing mencatat rekor empat podium. Stable terbaik diraih oleh BHM Stable (Kalimantan Selatan) dan Eclipse Stable (Jawa Tengah). Dalam seremoni penutupan, sebanyak 59 pelatih dan 20 groomer mendapat penghargaan dari PP PORDASI dan SARGA.CO atas dedikasi mereka menyiapkan kuda pacu yang sehat, tangguh, dan siap bersaing.

CEO & Co-Founder SARGA.CO, Aseanto Oudang, menyatakan bahwa seluruh pihak yang terlibat layak diapresiasi karena menjadikan IHR Cup 2025 sebagai panggung olahraga profesional dan berkelas. "Kami mengucapkan selamat kepada semua pemenang, para atlet, serta tim pendukung. Kami berharap olahraga pacuan kuda dapat terus berkembang semakin profesional dan memberi manfaat berkelanjutan bagi semua stakeholders-nya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement