Rabu 20 Aug 2025 19:48 WIB

Atlet Cilik Dancesport Indonesia Rebut Sembilan Medali pada Kejuaraan di Malaysia

Dukungan dari kepala sekolah dan para guru di SD Budi Utama membuat Angelaida melesat

Atlet cilik dancesport asal Indonesia, Angelaida Agil Maharanny (kanan)
Foto: dokpri
Atlet cilik dancesport asal Indonesia, Angelaida Agil Maharanny (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Atlet cilik dancesport Indonesia, Angelaida Agil Maharanny, membuktikan bahwa usia bukanlah batasan untuk mencapai kesuksesan. Pada kompetisi 'The 5th Kuala Lumpur City International Ballroom Dance Championship 2025' yang digelar 16-17 Agustus 2025, Angelaida yang berusia 10 tahun tersebut berhasil merebut enam medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. Hal ini menjadi hadiah persembahan Angelaida untuk Indonesia pada HUT RI ke-80.

Kompetisi yang diikuti oleh 320 atlet dari 24 negara di dunia ini menjadi ajang pembuktian bagi para atlet dancesport. Angelaida mengikuti beberapa kelas, termasuk Solo Open U12, Solo Elite U12, Juvenile U12 Standard, dan Solo Open U12 Latin. Selain itu, Angelaida menjadi atlet Indonesia satu-satunya yang bisa berlaga di kelas Standart FDTM Solo Beginner 14 Year & Below Closed dan mendapatkan medali emas dan piala serta uang tunai dengan rincian medali sebagai berikut:

- Solo Open U12 Quickstep: Juara 1

- Solo Open U12 Slow Fox: Juara 1

- Solo Open U12 Venise Waltz: Juara 1

- Solo Open U12 Tango: Juara 1

- Juvenile U12 Standard Waltz & Quickstep: Juara 1

- Standart FDTM Solo Beginner 14 Year & Below Closed: Juara 1

- Solo Open U12 Waltz: Juara 2

- Solo Open U12 W, T, Q: Juara 3

- Solo Elite U12 Standard: Juara 3

- Solo Open U12 Samba: Juara 3

Founder & Director World Dancer Organization, Nino Romano, dan Joelan Kristina, juara 1 dunia kelas amatir tahun ini di Inggris, memberikan pujian kepada Angelaida atas kemampuan dan bakatnya yang luar biasa. "Apa? Indonesia? Saya hampir tidak percaya kamu dari Indonesia karena kemampuanmu melampaui usiamu," kata Nino.

Sementara itu, ibu kandung Angelaida, Aldila, mengungkapkan bahwa dukungan dari kepala sekolah dan para guru di SD Budi Utama Yogyakarta membuat Angelaida melesat dan mulai dilirik oleh beberapa negara di Asia dan Eropa. "Kami sebagai orang tua kerap kali dibuat heran dan kagum oleh Angelaida," kata Aldila.

Ayah Angelaida, Agus EH menambahkan bahwa mereka tidak pernah menanamkan harus juara pada Angelaida, tetapi menggunakan kendaraan dancesport ini untuk melatih mental dan keberanian dia terus maju ke depan. "Karena yang membuat orang sukses itu bukan medali emas, melainkan mental dan sikap dia saat menghadapi kegagalan," kata Agus.

Jika tidak ada aral melintang, Angelaida akan mengikuti kejuaraan terakhir sebagai penutup untuk tahun ini di Italia bulan Desember. "Mohon doanya agar semuanya lancar," ujar Agus menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement