Jumat 22 Aug 2025 16:56 WIB

Pemerintah Targetkan Bangun 6.000 Dapur MBG di Daerah 3T

Target ini dalam rangka akselerasi dan pemerataan pelaksanaan program MGB.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang siswa bersiap menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Pemkot Padang memulai pelaksanaan program MBG tahap awal di 11 sekolah di Kota Padang dengan dukungan satu dapur utama serta tambahan tujuh dapur baru yang sedang dalam tahap persiapan dengan target bisa menjangkau lebih dari 100 sekolah di kota itu.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Seorang siswa bersiap menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Pemkot Padang memulai pelaksanaan program MBG tahap awal di 11 sekolah di Kota Padang dengan dukungan satu dapur utama serta tambahan tujuh dapur baru yang sedang dalam tahap persiapan dengan target bisa menjangkau lebih dari 100 sekolah di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan pembangunan sedikitnya 6.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Hal itu dalam rangka akselerasi dan pemerataan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

"Jadi kita targetkan minimal 6.000 SPPG harus dibangun di daerah terpencil," kata Dadan ketika meresmikan SPPG yang didirikan Satgas MBG Kadin di Gudang PT Tempo Scan Pacific Tbk di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/8/2025). 

Dia menambahkan, meski di daerah 3T terkait hanya terdapat 50 penduduk, tetap harus dibangun satu SPPG berukuran setidaknya 10×15 meter persegi untuk menyokong pelaksanaan MBG. "Beda dengan di daerah aglomerasi dengan kemitraan di mana insentifnya diberikan per porsi, tapi kalau daerah 3T silakan bangun, selesai, langsung kita sewa in advance," ucapnya. 

"Misalnya pembangunannya Rp1,5 miliar, kita hitung dengan koefisien tertentu, kita sewa empat tahun di depan. Kemudian jika berkenan untuk ditunjuk menjadi mitra Badan Gizi untuk mengelola, terutama berkontrak dengan relawan, silakan, kita nanti beri manajemen fee," tambah Dadan. 

Dia berharap pembangunan SPPG di wilayah 3T dapat turut dibantu para mitra pemerintah, termasuk Kadin. "Tadi saya dengar Kadin akan membangun 1.000 (SPPG), bisa dialokasikan lebih besar ke daerah 3T supaya percepatan terjadi," ujarnya. 

Dadan mengungkapkan, sejauh ini sebanyak 6.137 SPPG sudah berdiri di 38 provinsi di Indonesia. Total penerima manfaat yang dilayani oleh seluruh SPPG tersebut mencapai lebih dari 20 juta orang. 

Dadan merangkan, saat ini terdapat 19 ribu SPPG yang sudah lolos proses verifikasi. Sebanyak 5.000 SPPG lainnya masih harus menjalani tahap verifikasi.

"Kami targetkan akhir Oktober seluruh bangunan SPPG sudah selesai dituntaskan, sehingga di November kita sudah bisa melayani 82,9 juta seluruh calon penerima manfaat, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan seluruh anak sekolah dari PAUD sampai SMA," ucapnya. 

Diwawancara di lokasi yang sama, Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan, lembaganya memang berencana membangun 1.000 SPPG dalam rangka menyokong pelaksanaan MBG. Sebanyak 270 di antaranya ditargetkan bisa beroperasi pada akhir Oktober mendatang. Menurut Anindya, dana yang dibutuhkan untuk membangun 270 SPPG tersebut diperkirakan mencapai Rp540 miliar. 

Soal target pemerintah membangun 6.000 SPPG di daerah 3T, Anindya menyatakan Kadin siap ikut membantu. "Total (SPPG yang ingin dibangun Kadin) 1.000. Ini baru dengar yang 3T. Kita lihat, mudah-mudahan, paling tidak dari yang 1.000 itu, kita fokuskan di 3T tadi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement