Senin 25 Aug 2025 10:02 WIB

Dari Limbah Jadi Produk Kreatif, Hamesha Studio Ekspor Kerajinan Yogyakarta ke Pasar Dunia

Hamesha membangun ekosistem kreatif yang menyatukan 14 jenis kerajinan tradisional.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Co-Founder Hamesha Studio, Zaira Bertels saat menunjukkan ruang produksi kerajinan yang diekspor ke pasar luar negeri, Sabtu (23/8/2025).
Foto: Wulan Intandari
Co-Founder Hamesha Studio, Zaira Bertels saat menunjukkan ruang produksi kerajinan yang diekspor ke pasar luar negeri, Sabtu (23/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Siapa sangka limbah yang selama ini dianggap tidak berguna justru menjadi jalan bagi kerajinan tangan asal Yogyakarta untuk tampil di pasar global. Hamesha Studio, sebuah pabrik kerajinan terintegrasi yang berlokasi di Tempel, Sleman, berhasil membuktikan bahwa kreativitas dan keberlanjutan bisa menjadi kekuatan ekspor andalan Indonesia.

Studio yang didirikan oleh pasangan suami istri yakni Zaira Bertels asal Rusia dan Gust Bertels ini memanfaatkan berbagai limbah seperti kain perca, sisa kayu, hingga plastik untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti furnitur, aksesori, dan dekorasi rumah. Dengan ide desain kreatif dan sentuhan seni dari para pengrajin lokal, produk-produk Hamesha kini merambah hingga ke Eropa dan Asia.

"Prinsip kami sederhana, bagaimana sesuatu yang dianggap tidak bernilai bisa hidup kembali dengan wajah baru. Dari situlah kami memulai, dan ternyata pasar internasional sangat terbuka dengan ide ini," kata Co-Founder Hamesha Studio, Zaira Bertels, Sabtu (23/8/2025).

Zaira menyampaikan Hamesha tidak sekadar memproduksi barang, tetapi juga membangun sebuah ekosistem kreatif yang menyatukan 14 jenis kerajinan tradisional seperti keramik, kayu, logam tempa, kaca tiup, hingga tekstil tenun di dalam satu lokasi produksi. Dari sini, terciptalah kolaborasi lintas material yang semakin menjadikan setiap produk terlihat unik dan bernilai tinggi.

Salah satu produk unggulan mereka adalah diffuser keramik bertema Gunung Merapi yang telah diekspor ke berbagai negara termasuk Azerbaijan, Rusia, Jerman, Belanda, dan Jepang. 

Pasar Eropa, khususnya Jerman dan Belanda, kata Zaira, menjadi penyumbang terbesar penjualan karena konsumen di sana dikenal sangat peduli pada isu lingkungan dan menyukai produk berbasis daur ulang.

"Kami tidak hanya membuat produk, kami membangun narasi budaya. Semua ide, sketsa, dan proses produksi kami lakukan di sini. Kami menggabungkan desain Eropa dengan kearifan dan keterampilan pengrajin Indonesia," ucap dia.

Tak berhenti di situ, Hamesha juga diketahui memberdayakan sekitar 100 tenaga kerja lokal, termasuk komunitas perajin yang sebelumnya belum memiliki akses pasar internasional. Menurutnya, para pengrajin lokal ini punya potensi yang bagus untuk dikembangkan dan terbukti, kini karya mereka menjadi bagian dari gerakan global menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. "Yogyakarta punya potensi besar untuk ikut serta dalam ekonomi hijau global. Hamesha hanya salah satu contoh kecil, tapi kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak pelaku kreatif lain," ujarnya.

Ke depan, Zaira mengungkap bahwa Hamesha tengah menyiapkan sejumlah inisiatif besar, seperti Hamesha Lifestyle Collection yang akan diluncurkan secara internasional pada Januari 2027, serta platform digital Hamesha.Design berbasis AI untuk menjembatani kolaborasi antara desainer global dan pengrajin lokal. Melalui inovasi ini, mereka ingin menjadi gerakan budaya dan lingkungan yang menjembatani tradisi dengan teknologi, serta menghubungkan budaya lokal dengan pasar dunia.

"Kami tidak ingin menjadi sekadar studio atau pabrik. Kami ingin menjadi jembatan antara dunia, membuktikan bahwa kerajinan tangan Indonesia bisa menjadi pemain utama di panggung global," kata Zaira.

Dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa pun mengalir. 

Dalam kesempatan yang sama, Lurah Lumbungrejo, Tempel, M. Misbah Al Hakim, berharap keberadaan Hamesha bisa membuka lebih banyak lapangan kerja dan mengangkat perekonomian warga sekitar.

"Semakin besar dan berkembang perusahaannya, harapannya semakin banyak warga kami yang bisa bekerja dan berkembang di sini. Kami sangat mendukung dan menyambut baik kehadiran Hamesha," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement