REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jajaran civitas akademika dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta) menyampaikan pernyataan sikap moral resmi terhadap situasi politik saat ini, khususnya aksi unjuk rasa terhadap DPR RI yang berujung jatuhnya banyak korban.
Di hadapan awak media dan sambil menitikkan air mata, Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas rangkaian peristiwa unjuk rasa belakangan. Sebagaimana diketahui, aksi unjuk rasa di berbagai lokasi berujung anarkis hingga menimbulkan banyak korban dari mahasiswa maupun masyarakat umum.
“Kami, Unisa Yogyakarta merasa sangat prihatin atas kondisi ini. Kami terus mengajak seluruh civitas Unisa Yogyakarta untuk tenang, tidak mudah terprovokasi dan tidak membuat suasana menjadi gaduh.” Jelas Warsiti di Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta, Sleman, Senin (1/9/2025).
Pernyataan Sikap Moral Civitas Unisa Yogyakarta
Unisa Yogyakarta menyampaikan sepuluh butir pernyataan sikap moral berkaitan dengan situasi politik saat ini. Poin-poin pernyataan yang dibacakan oleh Rektor Unisa Yogyakarta tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka. Unisa Yogyakarta mendesak negara memberikan perlindungan dan pemulihan bagi yang terdampak.
2. Menuntut transparansi penegakan hukum, khususnya kasus yang menimpa almarhum Affan Kurniawan.
3. Unisa Yogyakarta memandang jika proses hukum tidak dijalankan dengan semestinya bisa menjadi preseden buruk bagi generasi selanjutnya dan terulang di masa akan datang.
4. Menolak segala bentuk kekerasan terhadap aktivitas menyampaikan pendapat.
5. Mendukung pemerintah untuk membuka ruang dialog dan diskusi yang luas kepada masyarakat.
6. Mengharapkan pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan yang menimbulkan keresahan rakyat.
7. Menyerukan pimpinan partai politik untuk menghentikan praktik uang dan berkomitmen menghadirkan kader partai yang berkompeten, berintegritas, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
8. Mengingatkan kepada massa unjuk rasa untuk menjunjung tinggi nilai demokrasi dengan tidak bertindak anarkis.
9. Mengajak untuk memohon agar bangsa Indonesia selamat menuju “Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur” (Negeri yang baik dan penuh ampunan).
10. Mengimbau masyarakat menghindari kerumunan, tidak mudah terprovokasi, dan tidak mengajak maupun menonton tindakan unjuk rasa secara langsung maupun melalui tayangan media.
“Unisa Yogyakarta percaya bahwa Indonesia hanya akan terus maju jika seluruh elemen bangsa mengedepankan keadilan, persatuan, dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan persoalan. Mari bersama-sama membangun Indonesia yang berkeadaban, adil, dan bermartabat,” kata Warsiti membacakan pernyataan sikap civitas akademika Unisa Yogyakarta.