Kamis 11 Sep 2025 13:29 WIB

UWM dan AKPRIND Kolaborasi Entaskan Kemiskinan di Gunungkidul Melalui Inovasi Produk Pertanian

Program Kosabangsa 2025 ini akan berfokus pada beberapa kegiatan utama.

Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas AKPRIND Indonesia, memulai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui program Hibah Pengabdian Masyarakat Kosabangsa 2025, kedua universitas ini akan berkolaborasi dalam program Inovasi Diversifikasi Produk Pertanian, Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Ekonomi.
Foto: dokpri
Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas AKPRIND Indonesia, memulai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui program Hibah Pengabdian Masyarakat Kosabangsa 2025, kedua universitas ini akan berkolaborasi dalam program Inovasi Diversifikasi Produk Pertanian, Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas AKPRIND Indonesia, memulai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui program Hibah Pengabdian Masyarakat Kosabangsa 2025, kedua universitas ini akan berkolaborasi dalam program 'Inovasi Diversifikasi Produk Pertanian, Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Ekonomi.'

Sebagai langkah awal, UWM bersama tim pendamping dari AKPRIND elah menyelenggarakan sosialisasi program pada hari di Balai Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Senin (25/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tim pelaksana dari UWM yang dipimpin oleh Eman Darmawan, STP, MP, serta tim pendamping dari UAI yang diwakili oleh Prof Dr Ir Sri Mulyaningsih, ST, MT, IPM.

Turut hadir dalam acara tersebut Lurah Karangwuni, Suparta, beserta jajarannya, serta perwakilan dari mitra program, yaitu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Sekawan dan UMKM Mitayani. Keterlibatan aktif dari pemerintah kalurahan dan kelompok masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

Dalam sambutannya, Eman Darmawan memaparkan secara rinci rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. “Program Kosabangsa 2025 ini akan berfokus pada beberapa kegiatan utama, seperti pelatihan diversifikasi produk pertanian, khususnya singkong, yang merupakan komoditas unggulan di wilayah ini. Kami juga akan memberikan pendampingan dalam penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk meningkatkan nilai tambah produk, serta pendampingan dalam hal pemasaran,” jelasnya.

photo
Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas AKPRIND Indonesia, memulai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui program Hibah Pengabdian Masyarakat Kosabangsa 2025, kedua universitas ini akan berkolaborasi dalam program Inovasi Diversi?kasi Produk Pertanian, Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Ekonomi. - (dokpri)

Lebih lanjut, Eman Darmawan menekankan bahwa program ini dirancang untuk memberikan solusi nyata bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat. “Kami berharap, melalui inovasi dan pendampingan yang kami berikan, masyarakat Karangwuni dapat lebih mandiri secara ekonomi dan keluar dari jerat kemiskinan," katanya menambahkan.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Gapoktan Mekar Sekawan dan UMKM Mitayani menyambut baik program ini. Mereka menyampaikan kondisi terkini kelompok mereka serta potensi pengembangan yang dapat dioptimalkan melalui kolaborasi ini. Antusiasme dari para mitra menunjukkan harapan besar terhadap keberhasilan program Kosabangsa 2025.

Program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di Kalurahan Karangwuni. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, program Kosabangsa 2025 diyakini dapat menjadi model percontohan bagi program pengentasan kemiskinan di daerah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement