Fanda mengatakan, pergerakan kendaraan pada momen liburan Nataru biasanya cukup masif. "Jadi rest area yang belum ada SPBU, kami menyiapkan SPBU modular. Kemudian pada titik-titik macet, kami siagakan mobil tangki, storage mobile, untuk mendekatkan dan mempercepat waktu pengiriman," ucapnya ketika diwawancara di Kota Semarang, Selasa (9/12/2025). 

Dia menambahkan, pihaknya juga bakal mengoperasikan motoris. "Barangkali masyarakat yang terkena macet dan belum sampai ke SPBU, bisa menghubungi (nomor) 135, dan motoris kami akan mengirimkan BBM," kata Fanda seraya menambahkan bahwa terdapat 19 motoris yang dipersiapkan.

Fanda memprediksi, konsumsi BBM jenis gasoline seperti Pertamax dan Pertalite diprediksi mengalami peningkatan pada momen liburan Nataru. "Pada periode 15 Desember hingga 7 Januari yang merupakan puncak kepadatan, (peningkatan) kurang lebih 5,6 persen," ujarnya. 

Sementara konsumsi produk gasoil seperti Solar dan Dexlite diprediksi mengalami penurunan 4,7 persen. "Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membatasi pergerakan kendaraan logistik yang bukan mengangkut bahan pokok utama. Kemudian sektor industri juga cenderun menurun karena sudah menggenjot produksi sebelum periode akhir tahun," ungkap Fanda. 

Dia mengatakan, saat ini Pertamina telah membentuk Satgas Nataru 2025/2026. Satgas tersebut sudah mulai bertugas sejak 13 November 2025 dan akhir berakhir pada 11 Januari 2026. Menurut Fanda, pembentukan Satgas Nataru tahun ini lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena satgas tersebut baru dibentuk pertengahan Desember. 

"Ini memang kami lakukan agar persiapan dari sisi internal Pertamina sebelum puncak periode satgas itu bisa diantisipasi dengan baik. Artinya penyiapan dari sisi sarana penerimaan, sarana penimbunan, juga sarana pendistribusian," kata Fanda. Dia memastikan stok BBM untuk menyambut masa liburan Nataru 2025/2026 mencukupi. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika