Sabtu 15 Nov 2025 05:26 WIB

Tim Pengabdian AKPRIND Implementasikan Manufaktur Hijau kepada Nelayan Pantai Baron Gunungkidul

Mitra UKM Nelayan di Pantai baron tergabung dalam Kelompok Nelayan Mina Samodra.

 Aktivitas nelayan dalam mengikuti pelatihan perbaikan kapal yang juga melibatkan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia.
Foto: dokpri
Aktivitas nelayan dalam mengikuti pelatihan perbaikan kapal yang juga melibatkan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas AKPRIND Indonesia (AKPRIND University) yang diketuai oleh Prof Dr Ir Sudarsono, MT dengan anggota Dr Ir Toto Rusianto, MT, Dr Rahayu Khasanah, ST MEng dan Dr Muchlis, SP, MSc melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertema 'Penggunaan komposit Serat Alam untuk perawatan kapal nelayan di pantai Baron Gunungkidul'.

Adapun Mitra UKM Nelayan di Pantai baron tergabung dalam Kelompok Nelayan Mina Samodra, di mana kegiatan kelompok ini dibidang pembuatan dan perawatan kapal nelayan. Para nelayan di Pantai Baron Kalurahan Kemadang Kapanewon Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul saat ini telah menggunakan kapal nelayan/perahu dari bahan fiber glass. Hal ini dikarenakan bahan dasar kayu yang semangkin langka dan sulit didapat, harganya pun mahal. Oleh karena itu perahu berbahan fiber glass menjadi pilihan yang menjanjikan.

Sebagian besar nelayan di Pantai baron sudah menggunakan kapal berbahan komposit serat kaca atau dikenal dengan fiber glass. Dalam penggunaannya kapal tersebut mengalami kerusakan sehingga membahayakan bagi para nelayan. Kerusakan yang terjadi dapat disebakan oleh adanya retak dan sobek pada lambung kapal akibat benturan dengan ombak ataupun dengan batu karang.

Kerusakan lain juga dapat disebabkan oleh gesekan dengan pasir pantai yang semakin lama mengikis dasar perahu yang dapat mengakibatkan kebocoran. Karena keterbatasan pengetahuan untuk perbaikan kapal ketika kapal rusak terkandang harus menunggu berhari-hari untuk dilakukan perbaikan. Hal tersebut menjadi kendala untuk mencari nafkah khususnya untuk mencari ikan di laut.

Dosen di Universitas AKPRIND Indonesia tergerak untuk membantu masyarakat dalam menangani permasalahan tersebut, yang juga sebagai kewajiban dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan moto Universitas 'Jnanadharma' yang artinya 'Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Diabdikan'.

Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat para dosen mengusahakan membantu masyarakat khusunya nelayan di Pantai Baron. Melalui program Hibah Program Transformasi Teknologi dan Inovasi/PTTI yang dicanangkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jendral Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dosen AKPRIND memperoleh pendanaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

photo
Bagian kapal yang patah di buritan belakang (kiri atas) sebelum perbaikan dan (kanan atas) setelah perbaikan. Gambar bagian kapal yang retak dan sobek di bagian lambung (kiri bawah) sebelum perbaikan dan (kanan bawah) setelah perbaikan. - (dokpri)

Dengan program PTTI tersebut pada dosen memberikan pelatihan khususnya tentang perawatan dan perbaikan kapal nelayan, menggunakan bahan alternatif sebagai pengganti bahan fiber glass, yaitu penggunaan serat alam. Serat alam yang digunakan untuk bahan perbaikan dapat menggunakan serat rami ataupun serat goni.

Hal ini menguntungkan nelayan karena bahan alam tersebut dapat diperoleh dengan mudah terutama serat goni. Selain itu serat alam merupakan bahan yang ramah lingkungan. Dengan pelatihan perbaikan kapal nelayan tersebut para nelayan diharapkan dapat memperbaiki kapalnya sendiri tanpa tergantung kepada bengkel perbaikan kapal yang harus menunggu cukup lama.

Dengan dukungan dari Kelurahan Kemadang dalam hal ini di wakili oleh Carik Bapak Suminto, ST, dan ketua kelompok nelayan Mina Samodra Bapak Sugeng, pelaksanaan pelatihan perbaikan kapal dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan antusiasme dari para anggota nelayan Mina Samodra. Kegiatan tersebut juga melibatkan para mahasiswa sebagai penerapan kegiatan mahasiswa di luar kampus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement