Jumat 12 Sep 2025 15:57 WIB

Universitas AKPRIND Dukung Wahana Wisata Wana Jonggol dengan Penerangan Berbasis Tenaga Surya

Kepala Dusun Karang Pakis menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari AKPRIND.

Tim Program Pemberdayaan Desa Binaan Universitas AKPRIND Indonesia mengaplikasikan 15 unit lampu hias taman dan satu unit lampu penerangan jalan berbasis panel surya di kawasan wisata Wana Jonggol di Dusun Karang Pakis, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Foto: dokpri
Tim Program Pemberdayaan Desa Binaan Universitas AKPRIND Indonesia mengaplikasikan 15 unit lampu hias taman dan satu unit lampu penerangan jalan berbasis panel surya di kawasan wisata Wana Jonggol di Dusun Karang Pakis, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kawasan wisata Wana Jonggol di Dusun Karang Pakis, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman kini tampil semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung. Hal ini berkat kontribusi tim Program Pemberdayaan Desa Binaan Universitas AKPRIND Indonesia yang mengaplikasikan 15 unit lampu hias taman dan satu unit lampu penerangan jalan berbasis panel surya di kawasan wisata tersebut.

Penerapan teknologi energi terbarukan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat perguruan tinggi yang berfokus pada pemberdayaan desa dan pembangunan berkelanjutan. Selain memperindah kawasan wisata, lampu-lampu ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya pemanfaatan energi ramah lingkungan.

Ketua tim program Ir Purnawan, ST, MEng, menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemandirian energi di tingkat desa sekaligus meningkatkan daya tarik wisata lokal. “Kami ingin menunjukkan bahwa energi matahari dapat menjadi solusi efektif untuk penerangan tanpa bergantung pada listrik konvensional. Kehadiran lampu hias dan lampu penerangan berbasis panel surya ini diharapkan dapat mempercantik suasana Wana Jonggol sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pengunjung,” ujarnya.

Wana Jonggol sendiri merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan di kawasan Cangkringan yang memadukan panorama pegunungan dengan konsep wisata edukasi. Kehadiran penerangan yang estetik sekaligus ramah lingkungan ini diyakini akan semakin mendukung pengembangan potensi wisata desa, terutama di malam hari.

Kepala Dusun Karang Pakis, Udik Irawantoro menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan Universitas AKPRIND. Menurutnya, bantuan ini tidak hanya bermanfaat bagi pengunjung, tetapi juga mendukung program desa dalam mengembangkan wisata berbasis ekologis. "Lampu-lampu ini menambah keindahan kawasan, meningkatkan rasa aman, dan tentunya memberi pengalaman berbeda bagi wisatawan. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut sehingga Wana Jonggol semakin dikenal luas," ungkapnya.

Program penerapan energi surya ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program Pemberdayaan Desa Binaan Universitas AKPRIND Indonesia di kawasan Karang Pakis. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan pembiayaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Dengan dukungan tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat dapat berkesinambungan sehingga memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa binaan.

Selain aspek keindahan dan kenyamanan, program ini juga membawa pesan penting tentang kesadaran lingkungan. Melalui teknologi energi surya, masyarakat diajak untuk lebih mengenal dan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta menekan emisi gas rumah kaca.

Universitas AKPRIND Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi melalui program-program pengabdian masyarakat. Fokusnya tidak hanya pada penerapan teknologi tepat guna, tetapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat agar mampu mandiri dan berdaya saing.

Dengan adanya penerangan berbasis panel surya ini, Wana Jonggol kini tidak hanya berfungsi sebagai ruang rekreasi, tetapi juga menjadi media pembelajaran nyata tentang energi bersih dan pelestarian lingkungan. Kehadiran program ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan wisata berbasis keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement