Sabtu 27 Sep 2025 06:42 WIB

Wakil Ketua MPR Dorong Kemajuan Perkeretaapian Nasional

Industri perkeretaapian Indonesia mempunyai prospek.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN— Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menyatakan PT Industri Kereta Api (INKA) Persero tidak hanya menjadi pemain utama dalam industri perkeretaapian nasional, tetapi juga berperan penting sebagai penyumbang lapangan pekerjaan, motor inovasi teknologi, dan penghubung konektivitas antarwilayah Indonesia.

Pernyataan ini dia sampaikan dalam acara kunjungan dan diskusi di PT INKA Persero di Kota Madiun dalam rangka HUT Kereta Api Nasional yang bertajuk “Menghubungkan Sejarah, Membangun Masa Depan Indonesia.”

Baca Juga

Ketua Fraksi Partai Demokrat Ini menyampaikan apresiasi atas kemajuan Kota Madiun, termasuk pengembangan industri strategis seperti PT INKA yang dinilainya mampu menjadi tulang punggung kemandirian transportasi nasional.

Ibas, begitu akrab disapa, menekankan pentingnya investasi berkelanjutan, inovasi teknologi, dan penguatan ekosistem industri agar Indonesia dapat bersaing di tingkat global.

"Saya berbangga melihat Kota Madiun yang terus berkembang menjadi kota yang terbuka dan progresif. Ini bukti bahwa kepemimpinan yang baik mampu membawa perubahan nyata hingga ke rumah-rumah masyarakat," ujarnya di Madiun, Kamis (27/8/2025).

Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII tersebut menekankan bahwa pembangunan sektor industri tidak boleh hanya bertumpu pada keuntungan ekonomi jangka pendek, melainkan harus diarahkan untuk membangun keberlanjutan.

“Kita tidak bisa hanya bicara soal investasi ekonomi semata, tapi juga harus mendorong investasi berkelanjutan yang berdampak luas. Dari regulasi hingga program sosial, semua harus terasa manfaatnya di tengah masyarakat," kata Ibas.

Lulusan Program Doktor S3 IPB University ini juga memberikan sorotan khusus pada peran PT INKA sebagai pemain utama dalam sektor industri kereta api nasional.

“Indonesia membutuhkan industri strategis yang mampu menopang kemandirian nasional. PT INKA menjadi contoh nyata bahwa bangsa kita mampu memproduksi sendiri sarana transportasi yang andal dan berkelas dunia," ungkapnya penuh optimisme.

Bahkan, kata Ibas, produk kebanggaan Madiun ini telah membuktikan kualitasnya dengan meraih pesanan ekspor dari Selandia Baru, berupa gerbong barang tipe container flat top wagon, serta pesanan dari Bangladesh. Ini menunjukkan daya saing global yang patut dibanggakan.

Menurut Ibas, diperlukan cetak biru industri nasional yang terarah dan terintegrasi. Hal ini penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen utama di berbagai sektor strategis.

Menurut Ibas, perkembangan ini tidak lepas dari tonggak sejarah berupa Undang-Undang Nomor 23Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menjadi titik awal proses kemajuan sektor ini.

Dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah beberapa kali diberikan, serta komitmen internal PT INKA untuk terus maju dan berkembang, merupakan faktor kunci.

"Kita harus punya cetak biru industri nasional yang jelas dan terintegrasi. Tidak hanya untuk mendukung sektor manufaktur, tapi juga membangun ekosistem industri yang sehat, efisien, dan kompetitif secara global," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement