REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Area Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, kini disterilkan sepenuhnya oleh petugas pasca-ambruknya bangunan mushola pada Senin (29/9/2025) sore. Dari pantauan Republika di lokasi, warga, keluarga korban, hingga awak media tidak diperbolehkan mendekat ke lokasi kejadian.
Di sekitar area terpasang garis pembatas untuk menutup akses masuk menuju area pondok. Awalnya, hanya bagian depan pondok yang dibatasi, namun kini seluruh akses jalan menuju lokasi ditutup total.
Kebijakan ini diambil rupanya guna mendukung proses evakuasi yang masih berlangsung. Sterilisasi dilakukan dalam radius sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan langkah ini penting agar proses pencarian korban dapat berjalan tanpa gangguan. "Untuk steril area kami perluas yang tadinya mereka menonton di depan bangunan, ternyata tim kami yang ada di bawah reruntuhan sangat riskan mendengar sesuatu yang ramai," ujar Nanang, Rabu (1/10/2025).

Gangguan suara, menurutnya, bisa berdampak serius pada konsentrasi dan komunikasi tim evakuasi yang bekerja di bawah puing-puing. Karena itu, hanya petugas SAR gabungan saja yang memiliki izin untuk berada di area reruntuhan.
Media, relawan, maupun warga diminta menunggu di luar zona steril yang telah ditetapkan. Belum diketahui sampai kapan proses sterilisasi area ini akan berlangsung. Kabarnya hingga proses evakuasi dan penanganan darurat dinyatakan selesai oleh pihak berwenang.
Sementara itu, dari pantauan, banyak kendaraan terparkir di sekitar lokasi kejadian. Mulai dari ambulance, pemadam kebakaran hingga kendaraan alat berat disiapkan jika nantinya proses evakuasi akan menggunakan opsi yang lain.
Lihat postingan ini di Instagram