REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kecepatan dan profesionalisme tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim dalam mengidentifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Menurut dia, kecepatan tim antemortem memberikan bantuan pada proses identifikasi sampai kemudian ada swab untuk DNA, luar biasa.
"Jadi ini kerja tim dari DVI baik antemortem maupun postmortem luar biasa cepatnya bahkan proaktif," kata Khofifah di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Senin (6/10/2025) malam.
Ia menjelaskan tim DVI bekerja penuh sejak Posko Post Mortem dipindahkan dari rumah sakit di Sidoarjo ke RS Bhayangkara Surabaya karena kelengkapan tim dan luas area yang memudahkan koordinasi lintas rumah sakit. "Betapa bahwa tim ini komplit profesional dan bekerja 24 jam. Hari ini kita bersyukur ada tujuh korban yang sudah teridentifikasi. Kemarin ada dua dan dua hari lalu ada tiga ya dokter. Jadi ada 12 yang sudah bisa diidentifikasi tim DVI," ujarnya.
Khofifah menambahkan proses identifikasi juga melibatkan tim pakar, termasuk tim forensik Universitas Airlangga serta dokter gigi untuk memastikan kecocokan identitas korban. "Mereka kerja 24 jam dan proses yang dilakukan dengan melibatkan tim pakar. Jadi ada tim forensik dari Airlangga juga dilibatkan di dalam proses melakukan rekonsiliasi dari proses identifikasi korban ini," katanya.
Lihat postingan ini di Instagram