Selasa 21 Oct 2025 16:06 WIB

Kapolsek Denpasar Barat: CCTV Universitas Udayana Rusak Saat Timothy Bunuh Diri

Kampus membantah CCTV mati.

Seorang mahasiswa Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Timothy Anugerah Saputra (22), bunuh diri setelah menjadi korban bullying, Rabu (15/10/2025).
Foto: Tangkapan Layar
Seorang mahasiswa Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Timothy Anugerah Saputra (22), bunuh diri setelah menjadi korban bullying, Rabu (15/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kapolsek Denpasar Barat Komisaris Polisi Laksmi Trisnadewi Wieryawan mengatakan CCTV di lantai 4 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana mati karena rusak sejak 2023 saat mahasiswa Timothy Anugerah Saputra (22 tahun) bunuh diri. Karena rusak, CCTV tidak merekam kejadian korban sebelum jatuh di halaman kampus.

Laksmi mengatakan, setelah anggota Polsek Denpasar Barat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Timothy dinyatakan jatuh dari lantai empat. Hal tersebut dikonfirmasi dengan adanya keterangan dari tiga orang saksi mata hingga rekaman CCTV.

Baca Juga

"Para saksi mata sempat melihat korban duduk di sebuah kursi, sebelum akhirnya meninggalkan sepatu dan tas di bangku yang diduduki oleh korban," kata dia di Denpasar, Senin (20/10/2025). 

Namun pihak Universitas Udayana membantah CCTV di lantai empat masih berfungsi dengan baik. Hanya saja kondisi korban saat itu berada di titik buta (blind spot). "CCTV kami berfungsi dengan baik. Almarhum tertangkap kamera CCTV berjalan di lorong, itu ada. Tapi, setelah itu tidak tertangkap lagi oleh CCTV. Ini sudah dilakukan pengecekan juga dengan pihak kepolisian," kata Ketua Unit Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana Ni Nyoman Dewi Pascarani.

Dalam kasus tersebut, polisi sudah memeriksa 19 saksi terkait kasus kematian tragis Timothy. Saksi-saksi yang diperiksa meliputi para dosen, teman kelas korban, sahabat korban hingga satpam Kampus Universitas Udayana Sudirman Denpasar.

Menurut keterangan Laksmi, rata-rata para saksi yang diperiksa mengungkap kepribadian TAS yang memiliki kemampuan intelektual yang baik, sehingga kecil kemungkinan dia mengambil tindakan ceroboh hingga mengakhirinya hidupnya dengan tragis. "Dari 19 saksi yang kami mintai keterangan, mereka rata-rata menyampaikan bahwa korban ini orangnya pintar, berbicara itu sangat berbobot," katanya.

Selain itu, TAS dalam pandangan teman-temannya dilihat sebagai sosok yang disegani sehingga kecil juga kemungkinan orang lain melakukan perundungan. "Jadi rekan-rekan itu segan malahan, segan. Kemudian kalau untuk menjadi korban pembulian itu dari teman-temannya pun merasa itu sangat kecil sekali kemungkinan yang terjadi. Karena korban ini orang yang berprinsip, bukan tipe-tipe yang akan gampang di-bully seperti itu," kata Laksmi.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Udayana berinisial TAS (22) ditemukan tewas usai jatuh dari lantai empat gedung kampus FISIP Universitas Udayana di Kampus Sudirman Denpasar, Rabu (15/10/2025) pagi. Korban sempat dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar setelah ditemukan dalam keadaan luka parah.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement