Kamis 06 Nov 2025 16:42 WIB

UIN Walisongo Berbelasungkawa Atas Insiden 6 Mahasiswanya Hanyut di Sungai Kendal

UIN Walisongo mengagendakan kegiatan doa bersama di lingkungan kampus.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang meninggal akibat terseret arus di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025). Dari enam mahasiswa yang hanyut, lima ditemukan dalam keadaan tewas. Saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap satu mahasiswa lainnya.
Foto: Dok Basarnas Semarang
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang meninggal akibat terseret arus di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025). Dari enam mahasiswa yang hanyut, lima ditemukan dalam keadaan tewas. Saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap satu mahasiswa lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyamapiakan dukacita mendalam atas insiden hanyutnya enam mahasiswa mereka di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Dari keenam mahasiswa tersebut, tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas, sedangkan tiga lainnya masih dinyatakan hilang. 

"Kami turut berbelasungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaik UIN Walisongo, serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik," kata UIN Walisongo dalam keterangannya. 

Rektor UIN Walisongo Prof Nizar turut menyampaikan dukacita mendalam atas insiden yang dialami enam mahasiswanya. "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ucapnya. 

 

Nizar menambahkan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan tim SAR dan BPBD yang terlibat dalam operasi pencarian tiga mahasiswa yang hilang. Dia mengungkapkan, UIN Walisongo juga sudah mengerahkan tim pendamping untuk membantu proses pencarian tiga mahasiswa yang masih hilang. 

 

Selain itu, UIN Walisongo menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa serta keluarga yang terdampak. Karena insiden di Kendal terjadi saat para mahasiswa melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), Nizar mengatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prorgam KKN UIN Walisongo. 

 

"Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang," ujar Nizar. 

 

UIN Walisongo mengagendakan kegiatan doa bersama di lingkungan kampus pada Selasa malam. Doa tersebut ditujukan untuk mereka yang telah meninggal, termasuk yang masih dalam proses pencarian agar ditemukan dengan kondisi selamat. 

 

"Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat,” kata Nizar.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement