Jumat 07 Nov 2025 05:31 WIB

LDIKTI Wilayah V Perkuat Zona Integritas di Perguruan Tinggi DIY

Pendampingan merupakan upaya mengubah mindset dan budaya kerja di perguruan tinggi.

Tim LLDIKTI Wilayah V (batik merah) saat melakukan pendampingan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: dokpri
Tim LLDIKTI Wilayah V (batik merah) saat melakukan pendampingan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V terus memperkuat pembangunan zona integritas di perguruan tinggi DIY guna mewujudkan lingkungan akademik yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi untuk mencapai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Ketua Zona Integritas LLDIKTI Wilayah V, Tego Sudarto, menjelaskan untuk memperkuat zona integritas di perguruan tinggi tersebut, LLDIKTI Wilayah V melakukan pendampingan intensif.

Pendampingan tersebut dimulai pada 23 Oktober 2025 di Fakultas Teknologi Mineral dan Energi (FTME) Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, di mana tim LLDIKTI mengingatkan pentingnya budaya kerja bersih dan tata kelola yang profesional.

Selanjutnya, pada 29 Oktober 2025, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mendapat pendampingan yang fokus pada peningkatan pelayanan publik bebas korupsi, sementara pada 4 November 2025, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) difokuskan pada penyusunan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona Integritas.

Tego Sudarto menjelaskan pendampingan tersebut bukan hanya kegiatan administratif, melainkan upaya mengubah mindset dan budaya kerja di perguruan tinggi.

"Zona Integritas adalah gerakan bersama untuk mewujudkan layanan publik yang bersih, profesional, dan berdampak langsung bagi masyarakat kampus," kata Tego di Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).

Melalui kerja sama yang kuat antara LLDIKTI dan perguruan tinggi mitra, diharapkan Zona Integritas ini dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

"Kampus tak hanya menjadi pusat ilmu, tapi juga contoh nyata tata kelola yang jujur, transparan, dan berintegritas," ujar Tego.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement