REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Di pekan ini saja misalnya, dilakukan vaksinasi terhadap aparatur sipil negara (ASN), guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pedagang pasar tradisional.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan digencarkannya vaksinasi ini, diharapkan aktivitas warga masyarakat dapat pulih secara perlahan. Khusus untuk pedagang pasar, dilakukan vaksinasi untuk pedagang Pasar Giwangan untuk dosis kedua.
"Mudah-mudahan setelah selesainya vaksinasi dosis kedua, maka ketahanan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini akan meningkat dan aktivitas sehari-hari bisa pulih secara berkala," kata Heroe, saat mengunjungi pelaksanaan vaksinasi pedagang di Puskesmas Pembantu Giwangan, Yogyakarta.
Melalui suntikan dosis kedua vaksin, ujarnya, akan membentuk antibodi seseorang terhadap Covid-19. Sehingga, pedagang di pasar tradisional diharapkan terlindungi dari risiko penyebaran Covid-19.
"Setelah menerima vaksin dosis kedua maka para pedagang Pasar Giwangan dalam empat belas hari ke depan akan memiliki daya tangkal atau imun," kata dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Umbulharjo 1, Yunita Haryanti mengatakan, ada 500 pedagang yang menerima suntikan vaksin untuk dosis kedua. Namun, ada enam orang penerima vaksin yang tertunda.
"Sedangkan dosis pertama untuk tokoh masyarakat (yang juga divaksinasi dengan waktu yang sama dengan pedagang) hanya 11 orang (yang tertunda divaksin)," jelasnya.