Senin 24 May 2021 17:08 WIB

Sleman Laksanakan ASPD di 550 Sekolah Dasar

ASPD susulan rencananya dilaksanakan pada 2 dan 3 Juni 2021.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, turut menggelar Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) jenjang Sekolah Dasar (SD). Bupati Sleman Kustini Purnomo didampingi kepala Dinas Pendidikan Sleman pun melakukan pantauan ASPD di SDN Pendowoharjo, SDN Rejodani, SDN Ngablak, dan SDN Margorejo.

Kepala Disdik Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, ASPD dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan. Dirancang hasilkan informasi akurat perkembangan mutu dari waktu ke waktu dan kesenjangan antar bagian dalam sistem pendidikan.

"Hal ini dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. ASPD tidak digunakan untuk menentukan kelulusan, tapi menjadi dasar dilakukan perbaikan pembelajaran," kata Ery, Senin (24/5).

Ia menilai, ASPD di Kabupaten Sleman dilaksanakan pada 24, 25, dan 27 Mei 2021 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan, untuk ASPD susulan rencananya dilaksanakan pada 2 dan 3 Juni 2021.

ASPD ini dilaksanakan di 509 SD, 31 MI, dan 10 Kelompok Belajar. Total siswa yang mengikuti ASPD sebanyak 16.962 siswa dengan rincian 15.766 siswa SD, 1.129 siswa MI, dan 67 siswa Kejar Paket A.

Sedangkan, jumlah pengawas ruang 1.818. "Selain mengetahui pengembangan kompetensi peserta didik, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya," ujar Ery.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, hasil pantauan yang dilaksanakannya bersama tim, ASPD berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, ia berpendapat, sekolah-sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan.

Kustini berharap, ASPD ini dapat mengawali kegiatan tatap muka sekolah sesuai protokol kesehatan sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar. Yang mana, Pemkab Sleman rencananya juga akan menggelar KGM secara luring pada Juni 2021.

"Pada Juni 2021 nanti akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka satu pekan dua kali dan dibatasi 50 persen jumlah siswa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement