REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank kembali bersinergi dengan pemerintah daerah terkait pengembangan produk lokal unggulan. Hal ini untuk meningkatkan daya saing berkualitas ekspor dan kapasitas pelaku usaha demi menopang ekonomi kerakyatan di kawasan Ijen.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis. Banyuwangi yang memiliki kawasan Taman Nasional Agrowisata Kawasan Ijen ini terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara.
Selain obyek pariwisata, kawasan ini pun memiliki produk beras dan kopi yang telah lama dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di lereng pegunungan Ijen Banyuwangi, wilayah Glagah (untuk komoditi padi) dan Kalipuro (untuk komoditi kopi). Keunggulan lainnya merupakan kedua komoditi ini dikelola dengan baik, sehingga memiliki nilai dan daya saing yang tinggi.
LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI sangat mendukung program Pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi seperti saat ini salah satunya kawasan agrowisata.
Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U Norhadi mengataka upaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha dan menciptakan daya saing berkualitas ekspor."LPEI membangun sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi di Kawasan Agrowisata Ijen Banyuwangi antara lain program pelatihan sertifikasi organik bagi para petani beras dan kopi," ujarnya kepada Republika, Kamis (27/5).
Sinergi dan komitmen LPEI tdituangkan dalam bentuk penandatanganan kerja sama antar pihak, LPEI dengan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dan PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara) pada 5 Mei 2021 yang lalu.
Sementara Asisten Pemkab bidang Perekonomian dan Pembangunan Guntur Priambodo menambahkan Pemkab Banyuwangi mendukung segala pihak yang dapat memajukan perekonomian khususnya Banyuwangi.
"Banyuwangi tengah bangkit dari situasi ekonomi yang ada saat ini. Khususnya ekspor, ditahun ini sudah ada beberapa sektor yang mampu melakukan ekspor perdana. Ekspor langsung juga sudah bisa dilakukan melalui Pelabuhan Banyuwangi, sehingga kita sangat dukung kerja sama KKIB, Souvantara dan LPEI agar komoditas kopi dan beras Banyuwangi dapat masuk ke Pasar Internasional" ujar Guntur.
Adapun Program Jasa Konsultasi LPEI melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan ini akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan berbagai pihak lainnya sebagai narasumber yang ahli dibidangnya dengan durasi selama tujuh bulan.
"Dan diharapkan diakhir 2021 KKBI sudah dapat melakukan ekspor perdana bagi komoditi beras dan kopi,” ucapnya.