REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kematian Covid-19 di DIY terus meningkat, khususnya di Kabupaten Sleman. Pemakaman jenazah Covid-19 pun meningkat secara signifikan.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto mengatakan, pemakaman mencapai 28 jenazah Covid-19 per hari. Padahal, sebelumnya pihaknya hanya memakamkan tujuh sampai sembilan jenazah per hari.
"Sejak pertengahan Juni ini melonjak untuk pemakaman," kata Lilik kepada wartawan dalam wawancara yang digelar melalui Zoom, Rabu (30/6).
Lilik menyebut, pihaknya sudah memakamkan setidaknya 225 jenazah Covid-19 hingga 29 Juni 2021. Sementara, di 30 Juni ini juga sudah masuk data sebanyak 18 pemakaman jenazah Covid-19 yang akan dimakamkan.
"Untuk kemarin di tanggal 29 Juni saja ada 28 jenazah yang dimakamkan," ujarnya.
Dibandingkan bulan sebelumnya, peningkatan pemakaman jenazah Covid-19 selama Juni sangat signifikan di Sleman. Pada April saja misalnya, pihaknya hanya memakamkan 83 jenazah dan 86 jenazah pada Mei.
Terlihat perbandingannya hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Meningkatnya pemakaman jenazah ini juga sempat membuat pihaknya kewalahan.
Bahkan, layanan call center juga sempat ditutup selama satu jam. Lilik menuturkan, penutupan layanan call center ini dilakukan karena rumah sakit yang terlambat mengirimkan data. Sementara keluarga menginginkan agar pemakaman dilakukan dengan segera.
"Seperti di RSA UGM, meninggal malam jam 9.00 WIB, tapi data masuknya pagi. Ada miskomunikasi, makanya keluarga telpon-telpon terus. Saya setop dulu (layanan call center) satu jam, setelah itu dibuka lagi," kata Lilik.
Tim pemakaman di BPBD Sleman mencapai tujuh tim, dengan per timnya berisi tujuh hingga delapan personel. Hingga saat ini, belum ada personel yang terpapar Covid-19.
Terkait dengan lahan pemakaman, Lilik menyebut saat ini tempat pemakaman khusus Covid-19 di TPU Madurejo, Prambanan juga masih mencukupi untuk pemakaman jenazah Covid-19.
"Pemakaman di dusun-dusun, di kampung itu masih aman. Masyarakat juga sudah sadar dan sudah tidak ada penolakan dari masyarakat (untuk memakamkan jenazah Covid-19)," katanya.