REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mulai menggelar vaksinasi massal di Gelora 10 Nopember, Tambak Sari, Surabaya, Selasa (6/7). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan, vaksinasi Covid-19 di Surabaya bisa mencapai 50 ribu sasaran per hari. Pemkot Surabaya pun menyiapkan 500 tenaga kesehatan sebagai vaksinator dan 500 petugas screening, dalam upaya mempercepat vaksinasi tersebut.
"Hari ini ada nakes yang jumlahnya 500 hanya untuk menyuntik vaksin. Kemudian ada 500 petugas screening sehingga dalam satu gelombang, kita melakukan penyuntikan 500 orang," kata Eri.
Eri menjelaskan, untuk mencegah terjadinya kerumunan, vaksinasi massal di Gelora 10 November dilaksanakan secara bergelombang. Gelombang pertama dimulai pukul 07.30 - 09.30 WIB. Selanjutnya, untuk gelombang kedua berlangsung pada pukul 09.30 - 12.00 WIB, dan seterusnya.
"Pelaksanaan mulai pukul 07.30 WIB, sampai satu jam itu sudah 3.500 orang. Kami semua yang ada di sini awalnya takut ada kerumunan, sehingga kita bagi waktunya," ujarnya.
Eri pun menargetkan, antara September hingga Oktober 2021, seluruh warga Surabaya sudah menerima dua dosis vaksin. Eri mengatakan, hingga hari ini, sudah sebanyak 596 ribu warga Kota Pahlawan yang menerima dua dosis vaksin Covid-19.
"Untuk yang belum vaksin sekitar 1,1 juta. Sehingga kalau bisa per hari 50 ribu. Maka dalam 20 hari yang belum vaksin bisa kita sentuh semuanya," kata Eri.
Eri mengaku bakal terus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November. Bahkan rencananya, ke depan vaksinasi massal akan dibagi di beberapa lokasi. Seperti di Korem 084/ Bhaskara Jaya, Polres Tanjung Perak, Polrestabes Surabaya, Kejari Tanjung Perak, Kejari Surabaya, Arhanud Surabaya, dan Lantamal V Surabaya.
Pembagian per wilayah ini, kata Eri, dilakukan sebagai upaya mendekatkan warga dan mencegah terjadinya kerumunan. "Nanti akan kita bagi yang penting tidak ada kerumunan. Per wilayah vaksinasi bisa dilakukan. Tiap hari ini kita fokuskan dulu di sini (Gelora 10 November) sambil melakukan evaluasi," kata dia.