Selasa 13 Jul 2021 21:51 WIB

Tingkat Mobilitas Masyarakat Banyuwangi Diklaim Menurun

Zona merah ini lebih baik dibandingkan sejumlah daerah lain di Jawa Timur.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
 Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Foto: Dok Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengklaim tingkat mobilitas warga mengalami penurunan selama PPKM Darurat. Presentase penurunannya mencapai 10 hingga 20 persen dibandingkan sebelum kebijakan tersebut berlaku.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi sempat dinilai kurang berhasil menurunkan pergerakan warga. Hal ini diungkapkan berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat pada 7 Juli 2021. "Banyuwangi dinilai kurang berhasil menurunkan pergerakan warganya selama PPKM Darurat sehingga masuk black zone (zona hitam)," kata Ipuk dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Selasan(13/7).

Saat ini, kata Ipuk, Kabupaten Banyuwangi masuk kategori zona merah indeks komposit gabungan yang menggambarkan mobilitas masyarakat secara umum. Zona merah ini lebih baik dibandingkan sejumlah daerah lain di Jawa Timur. Beberapa daerah lain hingga Ahad (11/7) masih masuk zona hitam. 

Ipuk menegaskan, kebijakan PPKM Darurat bukan berarti melarang mobilitas semua masyarakat. Namun lebih pada melakukan pembatasan demi menekan potensi penularan Covid-19.

Sejak PPKM Darurat diterapkan di Banyuwangi pada 3 Juli lalu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melakukan sejumlah penyekatan di pintu masuk dan keluar Kota Banyuwangi. Selain itu, ada pula sejumlah kebijakan lain yang diterapkan. "Seperti penutupan ruang terbuka hijau (RTH), tempat hiburan, sejumlah ruas jalan, dan sebagainya," ucap perempuan yang juga Bupati Banyuwangi ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan, aparat rencananya akan menambah jumlah ruas jalan yang dilakukan penyekatan. Penambahan penyekatan akan dilakukan di selatan kota Banyuwangi.  Setidaknya akan dua sampai tiga titik penyekatan di wilayah tersebut.

Nasrun berharap masuknya Banyuwangi menjadi zona merah indeks komposit gabungan yang menggambarkan mobilitas masyarakat secara umum dapat memberikan motivasi. Dengan kata lain, Banyuwangi bisa lebih baik lagi menekan angka Covid-19 ke depannya. "Terutama dalam waktu satu pekan ini,” ucap pria yang juga Kapolresta Banyuwangi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement