Rabu 04 Aug 2021 15:48 WIB

UII Jadi Tuan Rumah Asia-Pacific Advance Network Meeting

APAN menarik lebih dari 700 partisipan dari Asia Pasifik, Amerika, Eropa, dan Afrika.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UII Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar 52nd Asia-Pacific Advance Network (APAN) secara virtual. APAN menghubungkan berbagai institusi riset dan pendidikan tinggi lewat kolaborasi riset, telemedicine dan mitigas bencana alam.

Rektor UII, Prof Fathul Wahid mengatakan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membuka banyak pintu kesempatan. Terutama, praktik work from home, e-learning, e-commerce dan lain-lain yang secara mudah diterima masyarakat luas.

Ia melihat, TIK merupakan penyelamat hidup yang menekankan efektivitas lebih utama dari kesempurnaan. Kedua, kehadiran TIK menjadi pengubah permainan yang mempercepat adopsi teknologi digital yang terjadi pada revolusi industri 4.0.

Covid-19, lanjut Fathul, tidak hanya dipandang sebagai musibah, tapi berkah bagi mereka yang kreatif mampu mengambil faedah TIK untuk pembangunan masa depan. Ketiga, TIK terbukti membuka akses ke khalayak luas terkait layanan internet.

"Berharap tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan teknologi informasi dan ini bermanfaat secara pribadi, wawasan akademik dan relevan secara profesional," kata Fathul, Rabu (3/8).

Chairman APAN, Prof Jilong Wang menuturkan, perkembangan teknologi digital yang menghadirkan masyarakat digital sangat membantu dalam kolaborasi pendidikan dan penelitian. Meski begitu, ia tetap memiliki harapan untuk pertemuan langsung.

"Tetap berharap agar bisa bertemu dengan hadirin secara luring kemudian hari," ujar Jilong.

Tahun ini, APAN menarik lebih dari 700 partisipan dari Asia Pasifik, Amerika, Eropa dan Afrika. Dirjen Dikti, Prof Nizam menambahkan, pada masa ini sangat penting bekerja sama memecahkan masalah menyelamatkan bumi dan kemanusiaan.

"Saya berharap, kerja sama di kawasan Asia Pasifik dapat diperkuat karena kolaborasi adalah kunci untuk saling menguntungkan dan meraih masa depan yang lebih baik demi keberlanjutan pembangunan untuk kita semua," kata Nizam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement