Senin 16 Aug 2021 18:46 WIB

Kecamatan dan Kelurahan Diminta Data Warga Belum Divaksin

Hal ini dilakukan untuk terus memperbanyak cakupan vaksinasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Covid-19 Sinovac saat vaksinasi massal di Lapangan Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Covid-19 Sinovac saat vaksinasi massal di Lapangan Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan di Kota Yogyakarta diminta untuk mendata warganya yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sehingga, warga yang belum divaksin diminta segera untuk vaksinasi.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, hal ini dilakukan untuk terus memperbanyak cakupan vaksinasi. Pihaknya menargetkan di akhir Agustus 2021 setidaknya cakupan vaksinasi di Kota Yogyakarta mencapai 60 persen.

"Kami pun sudah menginstruksikan para mantri pamong (camat) dan lurah di Kota Yogyakarta agar terus 'ngoyak-oyak' warganya yang belum vaksin untuk segera vaksin," kata Haryadi di PDAM Tirtamarta, Yogyakarta, Senin (16/8).

Ia juga meminta masyarakat berperan aktif dalam percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta dalam rangka membentuk herd immunity. Untuk percepatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi, gerai vaksin pun terus ditambah.

Setidaknya, ada beberapa gerai vaksinasi mulai dari gerai vaksin di Stasiun Tugu, XT Square, Ngabean, hingga di PDAM Tirtamarta. Walaupun begitu, pelaksanaan vaksinasi di tingkat kecamatan dan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) juga terus dilakukan.

"Kita siapkan gerai-gerai vaksin, kita layani semua (masyarakat yang vaksinasi) sepanjang beraktivitas di Kota Yogyakarta walaupun berasal dari luar Yogya," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan meluncurkan mobile vaksin pada 17 Agustus 2021. Mobile vaksin ini nantinya akan menjangkau masyarakat seperti penyandang disabilitas dan lansia.

"Mobile vaksin untuk menjangkau masyarakat yang tidak bisa datang ke tempat vaksinasi atau mobilitasnya terbatas," jelas Haryadi.

Walaupun begitu, mobile vaksin ini baru direncanakan akan dioperasikan satu unit. Vaksin yang disediakan melalui mobile vaksin ini per harinya sebanyak seribu vial. "Ada satu unit mobil ambulance, kita bawa seribu vial," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement