REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menjalankan mobile vaksin pekan ini. Mobile vaksin ini dijalankan untuk meningkatkan kapasitas cakupan vaksinasi di wilayah setempat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya meningkatkan kapasitas vaksinasi menjadi 6.500 dosis per hari. Kapasitas ini ditingkatkan dari sebelumnya yang hanya sekitar 2.300 dosis per hari.
Melalui mobile vaksin ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Terutama yang kesulitan mengakses layanan vaksin seperti lansia dan penyandang disabilitas.
"Makanya kami harus menggerakkan banyak pihak untuk meningkatkan kapasitas vaksin. Untuk menjangkau di RT/RW kampung bagi warga yang belum vaksin, kami menggerakkan mobil layanan vaksinasi," kata Heroe dalam keterangan resminya, Rabu (18/8).
Mobile vaksin tersebut merupakan ambulance yang dimodifikasi untuk mendistribusikan vaksin secara mobile ke masyarakat. Saat ini, baru disiapkan satu unit mobile vaksin.
Heroe menuturkan, jumlah sasaran vaksinasi yang dapat disasar dari mobile vaksin ini masih dalam pembahasan. "Harapan kami pekan ini sudah bisa dioperasikan untuk percepatan vaksinasi agar semakin masif," ujar Heroe.
Selain itu, layanan vaksinasi di 23 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) masih tetap berjalan. Termasuk layanan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disiapkan seperti di XT Square, PDAM Tirtamarta, dan sekolah-sekolah dalam rangka percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta.
Pihaknya juga sudah mendapat tambahan tenaga vaksinator dari TNI dan dokter internship agar pelaksanaan vaksinasi dapat dipercepat. "Mobil vaksinasi dari Pemkot Yogya untuk menguatkan operasional mobil vaksinasi dari kepolisian dan TNI," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyebut, layanan melalui mobile vaksin ini nantinya akan dilakukan dengan sistem jemput bola. Direncanakan kapasitas vaksin yang disediakan untuk satu mobile vaksin per harinya sebanyak seribu vial. "Ada satu unit mobil ambulance, kita bawa seribu vial," katanya.