REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Bupati Batang Wihaji memaparkan bahwa program TMMD Reguler terhadap pembangunan akses jalan penghubung di Desa Gerlang yang berada di wilayah bawah dataran tinggi Pegunungan Dieng akan berdampak positif bagi perekonomian warga.
"TMMD Reguler yang memilih Desa Gerlang, menurut saya akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar karena jalan ini sebagai jalur utama yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian jenis sayuran warga sekitar," kata Bupati Wihaji saat membuka pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler di Batang, Rabu (15/9).
Kegiatan yang dilaksanakan mulai 15 September 2021 hingga 14 Oktober 2021 oleh TNI ini merupakan sinergi bersama antara semua pihak, khususnya TNI dengan masyarakat yang didukung oleh pemerintah daerah untuk membantu percepatan pembangunan di Desa Gerlang.
"Tujuan TMMD Reguler untuk membantu daerah mempercepat pembangunan supaya kesejahteraan masyarakat meningkatt, memantapkan wawasan kebangsaan, serta membangun persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.
TMMD juga merupakan jati diri sebagai tentara yang membantu kepentingan rakyat dalam keikutsertaan memajukan pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan potensi Desa Gerlang. Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Arh. Yan Eka Putra mengatakan pada TMMD Reguler tersebut melibatkan personel Batalyon 407/Padma Kusuma, Kompi Zipur 4 Tegal, dan Lanal Tegal.
Para personel selama menjalankan kegiatan agar menjaga nama baik TNI karena disana merupakan masyarakat pegunungan yang selama ini sudah menjalin hubungan baik dengan Kodim 0736/Batang. "Pesan pimpinan, para personel harus menjaga nama baik TNI dengan masyarakat disana (Desa Gerlang)," katanya.
Daerah sasaran lokasi TMMD merupakan zona hijau (zero COVID-19, red.) sehingga para personel sebelum bergabung Satgas TMMD Reguler akan menjalani tes cepat antigen dengan tujuan pencegahan penularan virus COVID-19.
Adapun sasaran kegiatannya, meliputi program fisik dan non-fisik. Untuk sasaran fisik berupa rabat beton panjang 1.003 meter, lebar 3 meter, ketebalan 0,15 meter, talud ) dengan panjang 397 meter, lebar 30 sentimeter, ketinggian 3,3 meter, plat dekker 5 titik dengan masing-masing panjang 5 meter, lebar 1 meter, serta rehab rumah tidak layak huni sebanyak 7 unit dan pembangunan satu unit pos kamling.
"Untuk sasaran non-fisik antara lain penyuluhan bela negara, kamtibmas, sosialisasi 'stunting', posyandu, vaksinasi, pendidikan wajar dikdas 9 tahun, penyuluhan UU Perkawinan, penyuluhan budi daya kentang, dan penyuluhan bahaya narkoba," katanya.